WABAH CORONA

Tak Lagi Super Power karena Corona, AS Minta Bantu Korsel

Internasional | Senin, 13 April 2020 - 23:26 WIB

Tak Lagi Super Power karena Corona, AS Minta Bantu Korsel
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terlihat memegang bendera negaranya dalam sebuah pertemuan dengan para staf kepresidenan, beberapa waktu lalu. Trump dibuat pusing akibat serangan wabah corona yang sangat masif di negaranya. (AFP/USATODAY)

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) benar-benar kewalahan menghadapi masifnya serangan pandemi corona (Covid-19). Negara adidaya, super power dan beragam sebutan hebat lainnya ini, akhirnya minta bantuan ke negara-negara lain untuk meminimilisir kematian warganya.

Korea Selatan (Korsel), sebagai negara yang sangat dekat dengan AS, akan mengirimkan alat pengetesan virus corona pada Selasa (14/4) untuk memenuhi permintaan Presiden Donald Trump kepada Presiden Moon Jae-in. Sebuah penerbangan kargo akan berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Maryland, AS.


Mengutip YonhapAFP melaporkan, seorang pejabat kementerian luar negeri Korsel mengonfirmasi bahwa tiga perusahaan Negeri Ginseng memasok test kit (alat pengetesan) Covid-19. Ketiga perusahaan Korsel tersebut telah mengantongi izin sementara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).

Dilansir AFP, SD Biosensor, salah satu perusahaan pembuat test kit mengatakan bulan lalu pihaknya telah membuat 350 ribu alat dalam sehari. Sementara pada April produksi ditingkatkan menjadi satu juta per hari untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Presiden Moon Jae-in sebelumnya mengatakan jika ia menerima permintaan dari Presiden Donald Trump untuk mengirimkan test kit. Moon mengatakan permintaan tersebut disampaikan Trump dalam percakapan telepon.

"Presiden Trump mengajukan permintaan kepada kami untuk menyediakan alat-alat pengetesan virus corona karena ia menyebut itu sebagai kebutuhan mendesak," ujar Moon di tengah kunjungannya ke pusat pengembangan uji coba vaksin corona di Seoul pada akhir Maret lalu.

Merespons ucapan Moon, pihak Gedung Putih membenarkan jika kedua pimpinan negara melakukan pembicaraan pada Selasa (24/3). Namun Gedung Putih tidak mengatakan jika Trump melakukan permintaan seperti yang dimaksud Moon.

Korsel sempat menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbesar di luar Cina. Pemerintah melakukan serangkaian strategi untuk mengendalikan pandemi, termasuk dengan menggelar tes massal hingga membuat beragam inovasi pengetesan yang mudah dijangkau warga.

Hingga saat ini lebih dari 70 persen dari 10.537 pasien virus corona di Korsel dilaporkan telah pulih.

Sementara AS sejak awal dinilai lamban merespons penyebaran pandemi. Bahkan kini AS menjadi negara dengan kasus dan angka kematian tertinggi akibat virus corona, sebanyak 557.590 kasus dan 22.109 orang meninggal. 

Sumber: AFP/USAToday/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook