KARBALA (RIAUPOS.CO) -- Selasa (10/9) adalah perayaan Asyura paling suram di Karbala, Iraq. Sebanyak 31 warga Syiah tewas karena saling dorong dan terinjak-injak di masjid dan situs pemakaman Al Hussain. Sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka. Jumlah korban tewas bisa terus naik karena proses evakuasi masih berlangsung.
"Itu adalah insiden paling mematikan selama Asyura," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iraq Saif al-Badr seperti dikutip Agence France-Presse.
Itu terjadi dalam proses berjalan menuju area masjid. Tiba-tiba saja, ada satu orang yang pingsan. Orang lain langsung panik hingga desak-desakan tak bisa terhindarkan. Setiap tahun, yang mengunjungi masjid itu bukan puluhan atau ratusan orang, melainkan ratusan ribu umat Syiah. Karena itu, jumlah korban jiwa cukup besar.
Penduduk Syiah di Iraq, Iran, Pakistan, Afghanistan, India, dan Lebanon biasanya memperingati hari Asyura dengan turun ke jalan, berdoa serta memukul, mencambuk dan melukai diri sendiri. Itu dilakukan untuk menunjukkan kesedihan mendalam atas meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hussain, dalam tragedi Karbala. Umumnya, mereka menggunakan pakaian serbahitam.
Saat mendiang Saddam Hussein berkuasa, perayaan Asyura dilarang. Diktator Iraq tersebut adalah penganut Sunni. Saat ini peringatan Asyura dijadikan hari libur nasional di Negeri Seribu Satu Malam tersebut.
Sumber Jawapos.com
Editor : Rinaldi