WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Salah satu dampak buruk teknologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah kekhawatiran terkait hoaks, informasi palsu dan manipulasi karya kreatif. Jika dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, AI bisa dikemas untuk menyerang salah satu pihak tanpa perlu usaha berarti.
Hal tersebut belakangan mulai banyak terjadi. Panasnya situasi politik Amerika Serikat (AS) jelang pemilihan mulai ditunggangi oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk membuat kampanye negatif menggunakan AI.
Perlombaan Presiden AS 2024 sedang memanas, dan para kandidat bersama pendukungnya memiliki senjata baru yakni alat AI yang dapat dengan mudah menghasilkan gambar dan suara yang realistis.
Seperti yang dilaporkan Semafor, DeSantis War Room telah membagikan gambar yang menunjukkan Donald Trump merangkul Dr. Anthony Fauci, yang menjadi sosok kontroversial bagi kaum konservatif setelah pandemi Covid-19.
Klip pendek hasil karya AI beredar dan membandingkan Trump sebagai bintang reality TV yang memecat orang magang dengan "Trump di kehidupan nyata" yang tampaknya menolak untuk memecat dokter.
Sementara video itu ditandai di Twitter dengan peringatan yang mengatakan tiga dari gambar diam yang menunjukkan Trump merangkul Fauci adalah "gambar yang dihasilkan AI", parahnya, beberapa orang percaya bahwa itu nyata.
Kubu DeSantis tidak menyangkal bahwa itu bukan foto asli, tetapi juga tidak secara eksplisit mengatakannya. Seseorang yang mengetahui kampanye politik DeSantis mengatakan kepada Semafor bahwa video tersebut adalah "posting-an media sosial" dan bukan iklan, meskipun tidak jelas apakah itu alasan mengapa gambar tersebut tidak ditandai dengan jelas sebagai buatan komputer.
Kubu DeSantis bukan satu-satunya kelompok yang menggunakan gambar yang dihasilkan AI pada pemilihan ini. Ketika Presiden Joe Biden secara resmi mengumumkan pencalonannya kembali, Komite Nasional Republik (RNC) merilis iklan video yang seluruhnya dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Video tersebut memperlihatkan Biden dan Kamala Harris di pesta kemenangan diikuti oleh beberapa insiden domestik dan internasional yang menurut RNC mungkin terjadi jika mereka menang.
Donald Trump, Jr. juga dilaporkan membagikan video yang menukar wajah dan suara DeSantis melalui sebuah adegan dari The Office di masa lalu. Sementara itu, mantan Presiden Trump membagikan video yang mengejek peluncuran Twitter Spaces DeSantis dengan suara AI yang menampilkan tokoh-tokoh, seperti Adolf Hitler.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra