Kecelakaan Pesawat di Iran Renggut 176 Jiwa

Internasional | Kamis, 09 Januari 2020 - 09:18 WIB

Kecelakaan Pesawat di Iran Renggut 176 Jiwa
Tim penyelamat menemukan puing-puing pesawat Ukraina yang membawa 176 penumpang jatuh di dekat Bandara Imam Khomeini, Teheran, Rabu (8/1/2020).(AFP)

TEHERAN (RIAUPOS.CO) -- Pesawat komersial Ukraina jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran, Iran. Pesawat milik maskapai Ukraine International Airlines (UIA) itu bertolak menuju Kiev, ibu kota Ukraine, pukul 06.12 waktu setempat.

Dua menit setelah meninggalkan Bandara Imam Khomeini, pesawat Boeing 737-800 yang mengangkut 176 penumpang dan kru itu jatuh menghantam lahan pertanian di Khalaj Abad. "Semua tim penyelamat sudah diterjunkan ke lokasi. Namun, kami tak menemukan korban selamat," ujar Shahin Fathi, kepala tim SAR Iran, seperti yang dilansir Agence France-Presse.


Korban terdiri atas 82 warga Iran, 63 warga Kanada, 11 warga Ukraina (termasuk awak pesawat), 10 warga Swedia, 4 warga Afghanistan, serta masing-masing tiga warga Inggris dan Jerman. Kantor berita independen Iran, ISNA, menyebutkan bahwa musibah penerbangan PS752 itu disebabkan masalah teknis di pesawat.

Mereka mengungkapkan bahwa pesawat tersebut terbakar setelah jatuh di ladang. Namun, rekaman yang beredar menunjukkan pesawat sudah terbakar saat masih di angkasa. Kedutaan Besar Ukraina di Teheran sempat mengatakan hal yang sama. Namun, pernyataan tersebut diralat. "Kami masih menunggu kejelasan penyebab jatuhkan pesawat dari otoritas," tulis Kedubes Ukraina untuk Iran kepada CNN.

Penyebab jatuhnya pesawat UIA itu jelas mendapatkan perhatian ekstra. Saat ini Iran dianggap sebagai destinasi berbahaya karena konflik senjata dengan AS. Banyak maskapai global yang menangguhkan penerbangan tujuan Iran atau Iraq. Beberapa bahkan meminta armada menghindari ruang angkasa.

UIA sudah berencana menerapkan kebijakan yang sama. Penerbangan Rabu pagi merupakan jadwal terakhir maskapai di Iran. Maskapai swasta Ukraina itu pun membantah ada masalah teknis.

Presiden UIA Yevgeniy Dyhkne menjelaskan, pesawat tersebut merupakan salah satu unit baru yang dibeli pada 2016. Mereka pun sudah melakukan pengecekan rutin dua hari sebelum insiden. "Kru yang bekerja di pesawat itu merupakan yang terbaik. Kami benar-benar yakin tidak ada kealpaan manusia dalam musibah kali ini," ujar Wakil Presiden UIA Igor Sosnovskiy.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski mengakhiri liburannya di Oman untuk menanggapi insiden tersebut. Dia meminta khalayak tak menyimpulkan sesuatu dari sekadar asumsi. "Saya minta semua berhenti berspekulasi," ungkap Zelensky. (bil/c20/sof/das)

Laporan: JPG









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook