JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Virus ‘Zombie’ telah bangkit kembali setelah ditemukan peneliti dari es yang membeku atau permafrost Siberia. Bisakah mereka menginfeksi manusia?
Para peneliti telah mengisolasi mikroba yang layak dari permafrost yang mencair setelah puluhan ribu tahun. Namun ternyata peneliti meminta siapapun jangan khawatir, karena mereka hanya menginfeksi amuba.
Permafrost mencair ke Sungai Kolyma di luar Zyryanka, Rusia di Siberia pada 4 Juli 2019. Dalam studi terbaru, para peneliti mencari virus purba di beberapa tempat di Siberia, termasuk dua sungai seperti dilansir dari Live Science, Kamis (8/12/2022).
Ada es beku berisi virus, bakteri, dan spora jamur yang bersembunyi di bawah tanah Arktik yang sangat dingin. Beberapa mikroba ini belum berinteraksi dengan sel sejak jauh sebelum orang Mesir kuno membangun Piramida Giza. Namun, saat perubahan iklim terus aktif, dan kuman-kuman yang terkunci permafrost ini mulai mencair.
Namun seberapa besar potensi ancaman yang ditimbulkannya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan? Itu adalah pertanyaan yang mulai diselidiki oleh tim ilmuwan internasional dalam studi baru, tersedia di database pracetak bioRxiv.
Wabah penyakit dari permafrost belum pernah terjadi sebelumnya. Kawanan rusa Siberia secara berkala mengontrak antraks dari bakteri di permafrost yang meleleh, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 di jurnal Frontiers in Veterinary Science. Dan masalah ini juga memengaruhi segelintir manusia di wilayah ini.
Ada 13 Virus
Untuk studi terbaru, diketahui para peneliti mengisolasi 13 virus yang baru dideskripsikan dari 7 sampel permafrost dan 2 sampel air yang diambil dari sungai Siberia. Sebanyak 3 virus bernama Megavirus mammoth, Pithovirus mammoth dan Pandoravirus mammoth. Mereka ditemukan di dalam wol mammoth yang membatu berusia 27.000 tahun. Yang lain ditemukan di usus beku serigala Siberia kuno.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra