INTERNASIONAL

Antisipasi Diserang Cina, AS Bangun Depot Senjata di Taiwan

Internasional | Sabtu, 08 Oktober 2022 - 02:00 WIB

Antisipasi Diserang Cina, AS Bangun Depot Senjata di Taiwan
AS mulai membangun depot senjata di sana. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi jika suatu saat Tiongkok menyerang Taiwan.  (THE NEW YORK TIMES)

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Amerika Serikat (AS) bakal mengubah Taiwan menjadi depot senjata raksasa. Saat ini, AS mulai membangun depot senjata di sana. Langkah itu dilakukan sebagai antisipasi jika suatu saat Cina menyerang Taiwan.

Para pejabat AS mengatakan Taiwan perlu menjadi landasan dengan senjata yang cukup untuk bertahan jika militer Cina memblokade dan menyerang. Mereka mengintensifkan upaya untuk membangun persediaan senjata raksasa di Taiwan setelah mempelajari latihan angkatan laut dan udara militer Cina di sekitar pulau itu.


Latihan itu menjadi sinyal bahwa Cina mungkin akan memblokade pulau itu sebagai awal dari setiap upaya invasi, dan Taiwan harus bertahan sendiri sampai AS atau negara lain campur tangan. Namun, upaya untuk mengubah Taiwan menjadi gudang senjata menghadapi tantangan.

AS dan sekutunya telah memprioritaskan pengiriman senjata ke Ukraina. Dan belum jelas bagaimana reaksi Cina dengan langkah AS ini.

 

Memasok Senjata Diam-Diam

Para pejabat AS sedang menentukan jumlah dan jenis senjata yang dijual ke Taiwan. Langkah itu dilakukan diam-diam dan memberitahukan ke pejabat Taiwan.

Pemerintahan Joe Biden mengumumkan pada 2 September bahwa mereka telah menyetujui paket senjata keenam untuk Taiwan. Penjualan USD 1,1 miliar yang mencakup 60 rudal antikapal Harpoon. Pejabat AS juga mendiskusikan bagaimana merampingkan proses penjualan dan pengiriman.

Biden mengatakan bahwa AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Ia menambahkan, itu keputusan Taiwan. Sejak 1979, Washington memiliki kebijakan untuk meyakinkan Beijing bahwa mereka tidak mendukung kemerdekaan.

 

Respons Cina

Menteri luar negeri Cina, Wang Yi, mengatakan dalam pidatonya di Asia Society bulan lalu bahwa AS merusak posisi itu dengan pertukaran resmi dan penjualan senjata yang berulang, termasuk banyak senjata ofensif.

Tentara Pembebasan Rakyat Cina melakukan latihan pada Agustus dengan kapal angkatan laut dan jet tempur di zona yang dekat dengan Taiwan. Cina juga menembakkan rudal balistik ke perairan lepas pantai Taiwan, empat di antaranya melewati pulau itu.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook