Peneliti Cina Klaim Pertama Kali Temukan Air di Mars, Terbentuk dari Embun Beku

Internasional | Senin, 08 Mei 2023 - 07:08 WIB

Peneliti Cina Klaim Pertama Kali Temukan Air di Mars, Terbentuk dari Embun Beku
Cina membangun Desa Mars di Qinghai Area batu merah di cekungan Qaidam sebelah barat laut China, Provinsi Qinghai. (XINHUA)

BEIJING (RIAUPOS.CO) - Para peneliti Cina mengklaim untuk pertama kalinya menemukan air di planet Mars, sebagaimana data yang dikumpulkan oleh kendaraan penjelajah (rover) Zhurong.

Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal akademik internasional Advances in Science and Research yang menunjukkan beberapa benda, seperti kerak permukaan, retakan, granulasi, dan tanda air terdapat di bukit pasir Mars di sekitar lokasi pendaratan Zhurong.


Data tersebut mengarah pada sebuah analisis bahwa permukaan bukit pasir tersebut kaya akan air yang mengandung mineral, seperti sulfat hidrat, protein, dan besi hidroksida.

"Yang lebih penting, kami percaya keberadaan air di bukit pasir tersebut tidak terbentuk dari air tanah atau karbon dioksida, melainkan embun beku atau hujan salju," kata Qin Xiaoguang, seperti dikutip media Cina, dikutip dari Antara, Ahad (7/5/2023).

Qin adalah penulis laporan penelitian pada jurnal ilmiah tersebut. Keberadaan air di Mars merupakan topik yang sangat menarik bagi sejumlah kalangan karena bisa memberikan implikasi penting terhadap migrasi petualangan dan pemahaman evolusi iklim di planet tersebut.

Keberadaan air dalam bentuk cair tersebut mengindikasikan Mars sebagai lingkungan yang layak huni sehingga berpotensi adanya kehidupan, demikian disebutkan Science and Technology Daily, Jumat (5/5).

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada limpahan air dalam bentuk cair. Akan tetapi karena hilangnya atmosfer, iklim Mars mengalami perubahan besar, seperti tekanan udara yang sangat rendah sehingga membuat uap air sulit mencair.

Beberapa tetesan air yang ditemukan tim Phoenix Mars Amerika Serikat mengindikasikan adanya air asin di area ketinggian Mars pada musim panas. Selain itu, hasil simulasi menunjukkan bahwa beberapa situasi iklim tertentu yang cocok dengan air di beberapa area di Mars sifatnya masih temporer.

"Namun, bukti pengamatan langsung tentang keberadaan air cair di permukaan rendah terhangat di Mars masih sangat sedikit," kata Qin, yang juga peneliti pada Institut Geologi dan Geofisika Cina.

Pada 2021, misi eksplorasi pertama Cina di Mars Tianwen-1 berhasil mendaratkan Zhurong di tepi selatan Utopia Planitia, kawasan terendah planet Mars. Zhurong telah aktif selama 347 sol (356,5 hari di bumi) sejak ditempatkan di permukaan Mars. Kendaraan penjelajah tersebut tidak aktif sejak 20 Mei 2022 menjelang badai pasir dan musim dingin Mars. 

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook