WASHINGTON (RIAUPOS.CO) – Lebih dari 150 militan al-Shabaab yang beraliansi dengan kelompok militan Al-Qaeda tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Somalia.
Serangan ini sepertinya mendahului langkah kelompok militan itu, yang menurut hasil pantauan intelijen AS sedang menyiapkan serangan besar-besaran.
Menurut Pentagon kemarin, serangan Sabtu lalu itu menggunakan dua pesawat tanpa awak (drones) MQ-9 Reaper yang dikendalikan dari jarak jauh. Sasaran yang dibidik adalah kem latihan Raso, sebuah fasilitas yang terletak sekitar 193 kilometer arah utara ibukota Somalia, Mogadishu.
Seperti dikutip Reuters di lamannya, Pentagon mengatakan, pasukan AS sudah memantau kem itu selama beberapa pekan dan mengumpulkan banyak informasi intelijen sebelum melakukan serangan, termasuk kemungkinan ancaman yang ditimbulkan penghuni kem terhadap pasukan militer AS dan pasukan pengamanan Uni Afrika.
Sekjen AU AS Deborah Lee James menyebutkan serangan itu sebagai tindakan mempertahankan diri.
‘’Ada laporan intelijen yang menunjukkan militan ini akan melancarkan misi yang secara langsung akan memberi kesan kepada Amerika Serikat dan rekan sekutu kami tidak lama lagi," kata James kepada wartawan. Belum ada tanggapan dari pihak al Shabaab.(zar)