ANKARA (RIUAUPOS.CO) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan negaranya berkabung secara nasional selama tujuh hari. Hal ini menyusul gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,8 yang mengguncang daerah tengah dan tenggara Turki, selain juga bagian utara Syria yang berbatasan dengan Turki.
“Mengingat gempa bumi yang terjadi di negara kita pada 6 Februari 2023, masa berkabung nasional ditetapkan selama tujuh hari,” cuit Erdogan dalam akun Twitter-nya, @RTErdogan.
Erdogan melanjutkan, “Bendera kebangsaan kita akan dikibarkan setengah tiang sampai matahari terbit pada Ahad 12 Februari 2023, di seluruh pelosok negeri dan perwakilan-perwakilan asing kita.”
Korban jiwa akibat gempa bumi dangkal yang berpusat di darat, tepatnya di Distrik Pazarcık di Provinsi Kahramanmaras pada Senin (6/2) dini hari waktu setempat itu terus bertambah.
Laman harian Hurriyet menyebut angka 3.419 tewas akibat gempa yang mengguncang daerah selatan negara yang terletak di dua benua tersebut. Gempa bumi dahsyat ini mengguncang Provinsi Gaziantep, Sanlıurfa, Diyarbakır, Adana, Adıyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay dan Kilis, selain juga Syria, dan Lebanon.
Gempa ini diikuti oleh rangkaian gempa susulan yang di antaranya berkekuatan Magnitudo 7,6 atau hampir sama dengan kekuatan gempa utama. Menurut badan penanggulangan bencana dan kedaruratan Turki (AFAD), sudah lebih dari 200 gempa susulan mengguncang wilayah-wilayah selatan negara ini.
Adapun laman harian Hurriyet mengungkapkan total 5.775 bangunan ambruk di 10 provinsi di Turki dan angka ini belum termasuk bangunan ambruk di Suriah. Daerah bencana terparah dengan jumlah korban jiwa terbanyak terletak di Pazarcık, Elbistan and Türkoglu, Provinsi Kahramanmaras.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, serentak menyampaikan duka cita dan komitmen membantu Turki mengatasi dampak gempa. Sementara itu, mengutip laman kantor berita Anadolu, 13 negara anggota Uni Eropa tengah mengirimkan tim pencari dan penyelamat (SAR) termasuk Bulgaria dan Yunani yang berbatasan langsung dengan Turki di wilayah bagian baratnya di daratan Eropa.
Indonesia sendiri tengah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap satu berupa satu kontainer bahan makanan yang diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal bersama tim KBRI Ankara yang sedang dalam perjalanan menuju Gaziantep yang berjarak sekitar enam jam perjalanan darat dari Ankara.
Iqbal menyebut bahan makanan yang dikirim adalah makanan-makanan instan disertai dengan kompor gas portable dan tabung gas. KBRI Ankara juga telah menyiapkan sekitar 300 selimut untuk WNI yang memilih tetap tinggal di rumah penampungan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman