QUITO (RIAUPOS.CO) - Serangan wabah virus corona (Covid-19) di Ekuador membuat pemerintah setempat kewalahan. Di beberapa wilayah, banyak mayat yang mati di jalanan dan tak terurus oleh pemerintah.
Hal ini membuat Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner meminta maaf. Dia melakukan itu setelah mendapat laporan sejumlah jenazah tergeletak tak terurus di jalanan Kota Guayaquil, saat corona melanda kota pelabuhan tersebut.
Penduduk setempat telah mengunggah sejumlah video yang kemudian viral di media sosial menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalanan di kota tersebut.
Pemerintah setempat mengumpulkan setidaknya 150 mayat dari jalanan dan rumah-rumah pada awal pekan ini, namun tidak mengonfirmasi berapa banyak jenazah tewas korban Covid-19.
"Kami telah melihat gambar-gambar yang tidak seharusnya terjadi dan sebagai pelayan publik kalian, saya meminta maaf," kata Sonnenholzer, yang sekaligus menjadi penanggung jawab penanganan wabah tersebut, dalam pernyataannya dan disiarkan di televisi, Sabtu (4/4/2020).
Ekuador telah mencatat hampir 3.500 kasus konfirmasi virus corona Covid-19 per Ahad (5/4), dengan 172 dilaporkan meninggal dunia.
Pemerintah setempat telah menetapkan darurat nasional dan menerapkan jam malam sebagai upaya menekan angka wabah virus corona Covid-19 yang terus meluas.
Sumber: CNN/AFP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun