BUCHAREST (RIAUPOS.CO) - Kebakaran klub malam Colectiv di Rumania Jumat (30/10/2015) berbuntut panjang. Amuk si jago merah yang menewaskan 32 orang tersebut turut membakar amukan puluhan ribu rakyat Rumania. Berbagai aksi yang dilakukan membuat Perdana Menteri (PM) Rumania Victor Ponta (43), menyatakan mengundurkan diri dari jabatan.
’’Saya mengundurkan diri sebagai perdana menteri. Saya harap ini bisa memuaskan orang-orang yang telah turun ke jalan,’’ ujar Ponta Rabu (4/11/2015). ’’Saya harus menjawab kemarahan dari rakyat (dengan mengundurkan diri),’’ tambahnya.
Menurut Ponta, tindakannya mundur dari jabatannya sudah benar. Rasa tanggung jawab terhadap kebakaran tersebut juga harus dipikul pejabat tinggi seperti dirinya, bukan hanya tiga petinggi dari klub malam Colectiv. Pengunduran diri Ponta itu secara otomatis bakal membuat kabinet yang sudah ada harus dirombak.
’’Saya bisa menahan apa pun dalam sebuah pertarungan politik. Namun, saya tidak bisa bertarung dengan rakyat,’’ tegasnya.
Ponta menjabat PM sejak 2012. Perjalanan karirnya memang tak mulus. Sebelum adanya insiden kebakaran tersebut, banyak tekanan mundur yang diterima pemimpin Partai Sosial Demokrat itu. Utamanya sejak September lalu ketika dia diadili dengan tudingan penipuan, penggelapan pajak, dan pencucian uang.
Ponta menjadi satu-satunya petinggi Rumania yang diadili saat masih menduduki jabatannya. Kejahatan yang ditudingkan kepadanya tidak dilakukan saat Ponta menjabat PM. Melainkan ketika dia masih bekerja sebagai seorang pengacara pada 2007-2011. Sebelumnya, meski tuntutan mundur cukup kuat, Ponta mengabaikan dan memilih bertahan.
"’Victor Ponta telah menyerahkan mandatnya. Seseorang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Ini masalah serius dan kami berjanji membuat resolusi yang cepat terhadap situasi ini,’’ ujar salah seorang petinggi Partai Sosial Demokrat, Liviu Dragnea.