Meski Ponta mundur, tampaknya, tidak bakal ada percepatan pemilu. Pemilu tetap akan dilakukan sesuai dengan jadwal, yaitu pada Desember 2016. Presiden Rumania Klaus Iohannis akan mengajukan nama PM baru ke parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Jika gagal dua kali, barulah pemilu percepatan digelar.
Sehari sebelum pernyataan mundur dari Ponta itu keluar, memang terjadi aksi massa. Mereka menuntut agar Ponta dan Menteri Dalam Negeri Gabriel Oprea mundur. Tak tanggung-tanggung, sekitar 25 ribu orang turun ke jalan dan memadati Victory Square di Bucharest. Mereka juga meminta agar dilakukan perombakan kabinet.
Massa membawa berbagai spanduk bertulisan Ponta Harus Mundur, bendera nasional Rumania yang dilubangi bagian tengahnya ikut mewarnai aksi demonstrasi. Itu merupakan simbol revolusi yang populer 25 tahun lalu. Yaitu saat menggulingkan diktator Nicolae Ceausescu. Penduduk Rumania merasa, kematian begitu banyak orang tersebut seharusnya tidak terjadi jika pemerintah tidak asal memberikan izin untuk sebuah acara yang melibatkan banyak orang. Terlebih jika inspeksi di lokasi dilakukan secara asal.
Kebakaran di klub malam Colectiv bisa saja memakan lebih banyak korban jiwa. Namun, aksi heroisme seorang fisikawan Claudiu Petre dan drumer Adrian Rugina berhasil menyelamatkan banyak nyawa. Mereka bolak-balik memasuki gedung yang terbakar untuk menyelamatkan korban yang terjebak. Keduanya akhirnya harus merelakan nyawa sendiri dan masuk rentetan daftar korban tewas. Sebanyak 130-an korban masih dirawat di rumah sakit.(reuters/afp/ap/sha/c19/ami)
Laporan: JPG
Editor: Fopin A Sinaga
