TAHERAN (RIAUPOS.CO) - Komandan militer Iran Qaseem Soleimani akan dimakamkan Selasa (7/1), di kota asalnya, Kerman, Iran. Tiga hari terakhir ini dianggap sebagai upacara berkabung di seluruh negara itu.
Seperti diketahui, militer Amerika Serikat membunuh Soleimani pada hari Jumat (3/1), dalam serangan udara di luar bandara internasional Baghdad. Kondisi ini mengejutkan dan memicu kekhawatiran perang baru di Timur Tengah.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji akan membalas dendam dan menyatakan tiga hari berkabung. Dilansir dari Times of Israel, Minggu (5/1), jasad Soleimani diperkirakan tiba di Teheran pada Sabtu malam (4/1) waktu setempat, sebelum dibawa ke kota suci Syiah, Mashhad pada hari berikutnya untuk sebuah upacara. Soleimani akan disemayamkan di sebelah tempat suci Imam Reza.
“Sebuah upacara selanjutnya akan diadakan di Teheran pada Senin (6/1) pagi, dan kemudian jenazah akan dimakamkan di Kerman pada Selasa pagi,” tambahnya.
Jenderal, yang meninggal pada usia 62, adalah salah satu tokoh publik paling populer di Iran. Setelah bertugas dalam perang Iran-Irak 1980-1988, Soleimani dengan cepat naik pangkat untuk menjadi komandan Pasukan Quds.
Dia menjadi salah satu target paling dicari Israel dan AS.
Rakyat Iran-Irak Berduka
Dalam laman Chicago Tribune disebutkan, puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan Teheran dan kota-kota lain di seluruh Iran pada hari Jumat (3/1) untuk memprotes serangan AS. Khamenei dan Presiden Iran Hassan Rouhani sudah melayat ke keluarga Soleimani di rumah mereka untuk mengucapkan belasungkawa atas kematiannya.
Di Irak, ribuan orang turun ke jalan-jalan di Baghdad untuk melakukan prosesi persemayaman jenderal Iran itu. Hari berkabung di ibukota Irak berakhir Sabtu (4/1) malam.
Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan keras atas serangan udara AS. Serangan itu telah menyebabkan ketegangan regional meningkat.
Soleimani adalah arsitek kebijakan regional Iran untuk memobilisasi milisi di seluruh Irak, Suriah, dan Libanon, termasuk dalam perang melawan kelompok Negara Islam. Dia juga disalahkan atas serangan terhadap pasukan A.S. dan sekutu Amerika pada dekade yang lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman