NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Kotoran burung yang terkumpul pada saluran penting yang menyalurkan energi pembangkit reaktor, diduga menjadi penyebab utama ditutupnya reaktor nuklir Indian Point di New York, AS, belum lama ini.
Laporan tim khusus yang melakukan penyelidikan terhadap apa yang terjadi di silo pembangkit nuklir itu menyebutkan, mereka menemukan pada salah satu reaktor di Indian Point, sekitar 40 kilometer di utara New York ditutup setelah a masalah di saluran pemancar pada 14 Desember lalu.
Pengendali reaktor tersebut, Entergy Corporation menyebutkan, penutupan itu mungkin disebabkan kotoran ’burung besar’ yang hinggap pada peralatan listrik bangunan itu.
"Kerusakan disebabkan oleh kotoran burung. Ini adalah bagian dari rangkaian panjang kotoran dari burung besar yang sering dibuang setiap kali akan terbang," bunyi laporan perusahaan itu bulan lalu.
"Jika kotoran ini terkena pengantar arus, arus listrik dapat bergerak melaluinya dan kembali kepada burung, menara atau tiang pemancar. Akibatnya burung dapat terkena sengatan listrik, gangguan pasokan atau bahkan korslet," jelas Entergy.
Guberrnur New York, Andrew Cuomo sendiri berkeinginan menutup reaktor nuklir tersebut, yang jaraknya hanya sekitar satu jam berkendaraan dari kawasan yang dihuni 20 juta penduduk New York.
Dua hari setelah peristiwa 14 Desember itu, Cuomo memerintahkan Kantor Pertahanan Sipil menyelidiki beberapa kasus gangguan pasokan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Indian Point, menurut AFP, menghasilkan sekitar 25 persen pasokan listrik untuk kota New York dan Westchester. Kapasitas listrik yang dihasilkan kedua unit pembangkit berjumlah lebih 2000 megawatt dan fasilitas itu menggaji lebih 1.600 pekerja.(zar)