ACAPULCO (RIAUPOS.CO) - Selama sepekan terakhir, salah satu korban Badai Otis di Acapulco, Meksiko, Maria del Rosario Saravia yang berusia 22 tahun menunggu kabar tentang ibunya, dua saudara laki-lakinya, dan putranya yang masih kecil.
Maria del Rosario Saravia kehilangan keluarganya sejak malam Badai Otis menyerang pada Rabu (25/10) waktu setempat. Sebelum bencana tiba, Saravia dan keluarganya berkemah di Paseo del Pescador di Teluk Acapulco.
Kini, dengan putus asa Maria del Rosario Saravia mencari kabar tentang keluarganya setelah mereka tersesat dalam badai dahsyat, yang memecahkan rekor lantaran menewaskan hampir 50 orang dan menghancurkan berbagai pekerjaan di daerah tersebut sejak Rabu (25/10) lalu.
‘’Kami akan berada di sini sampai kami menemukan kerabat kami,” katanya sambil mengamati sekeliling untuk mencari tanda-tanda keberadaan ibunya Maria Hilaria Delgado. Saravia adalah satu dari puluhan orang yang berusaha menemukan keluarganya sejak Badai Otis menghantam Acapulco, sehingga memutuskan komunikasi dan membuat kota berpenduduk hampir 900.000 orang itu tidak bisa berkomunikasi.(jpg)
Pihak berwenang secara bertahap memulihkan listrik dan layanan telepon, namun makanan, air dan uang tunai masih langka dan ribuan polisi dan tentara telah dikerahkan untuk membantu upaya pemulihan di kota terbesar di negara bagian Guerrero di bagian selatan itu.
Saravia mengatakan dia terakhir mendengar kabar dari ibunya pada pukul 23.40 waktu setempat pada Selasa (24/10), tak lama sebelum Otis menyerang Acapulco, membalikkan perahu di tepi pantai kota tersebut, dan merobek atap dan dinding rumah, hotel, dan tempat bisnis lainnya. “Dia (ayahnya) bilang dia bersama mereka, tapi tekanan air dan kekuatan angin menjauhkannya mereka darinya,” tambahnya.(jpg)