AS Desak Cina Stop Tekanan Diplomatik dan Militer ke Taiwan

Internasional | Rabu, 03 Februari 2021 - 17:47 WIB

AS Desak Cina Stop Tekanan Diplomatik dan Militer ke Taiwan
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price.(DOK.JAWAPOS.COM)

WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price, mengatakan Cina harus menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan. Itu setelah diplomat tinggi ternama Cina menyerukan perbaikan dalam hubungan AS-Cina.

Sebelumnya, Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat dari Partai Komunis Cina, Yang Jiechi, menyebutkan bahwa AS harus berhenti mencampuri isu mengenai kedaulatan dan integritas wilayah RRC.


Price sendiri menyebutkan bahwa hubungan AS dan Cina bisa diperbaiki. Itu ketika AS sejalan dengan para sekutu dan mitra.

“Kami mendesak Cina agar mengakhiri tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi mereka terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog bermakna dengan kepemimpinan Taiwan yang terpilih secara demokratis,” ucap Price.

Perlu diketahui, Cina sebelumnya unjuk kekuatan armada tempurnya di wilayah udara Taiwan. Banyak pengamat menilai bahwa Cina sengaja melakukannya di awal-awal masa kepemimpinan Presiden AS Joe Biden. Mereka ingin tahu seberapa besar dukungan Negeri Paman Sam itu ke Taiwan.

Dilansir AP, akhir Januari ada 12 pesawat Cina yang melintas di zona pertahanan udara Taiwan yang berada di sisi barat daya. Terdiri atas, 8 pesawat pengebom yang mampu membawa senjata nuklir dan 4 jet tempur. Kemudian, 16 berbagai jenis pesawat kembali melintas di area yang sama.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa mereka merespons dengan memperingatkan rombongan pesawat itu melalui radio. Mereka juga bersiaga dengan mengerahkan sistem rudal pertahanan guna memantau aktivitas pesawat milik Cina tersebut.

Ini bukan kali pertama Cina melakukan tindakan provokatif tersebut. Tapi, biasanya hanya beberapa armada, tidak dalam skala besar. Tujuan mereka satu, menekan negara yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen itu agar mau kembali ke Cina. Selama ini Cina memang tak pernah mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Taiwan dianggap sebagai satu kesatuan dengan Cina, tapi punya pemerintahan otonom layaknya Hongkong.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook