Perairan Asia Tenggara, terutama Selat Malaka, merupakan salah satu wilayah maritim terpenting bagi dunia. Layaknya Selat Hormuz, selat tersebut menjadi jalur utama kapal kargo dan tanker asal Timur Tengah dan Afrika menuju konsumen di Asia. Karena itu, kapal tersebut sering menjadi sasaran empuk perompak dari Malaysia, Indonesia, atau Filipina.
Beberapa
tahun terakhir, otoritas dari negara sekitar memperketat penjagaan.
Namun, masih banyak yang waswas dengan keadaan di perairan tersebut.
Awal Juli, Tiongkok pun sempat menaikkan level siaga di perairan Asia
Tenggara menjadi tiga. Padahal, saat kapal tanker di Selat Hormuz
menjadi korban sabotase, Tiongkok hanya menaikkan level siaga menjadi
dua.(bil/c14/dos)
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut
Sumber: JPNN.com
Editor: Fopin A Sinaga