COBA PELUANG DI KONGRES

Trump Masih Ngotot Pertahankan Kursi Presiden

Internasional | Jumat, 01 Januari 2021 - 19:04 WIB

Trump Masih Ngotot Pertahankan Kursi Presiden
Donald Trump masih ingin mempertahankan kursi Presiden AS (MANDEL NGAN / AFP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden AS Donald Trump membuat kejutan di akhir tahun. Pada Kamis (31/12) dia bertolak dari resor pribadinya, Mar-a-Lago, Florida, menuju ibu kota. Dia rela melewatkan momen karpet merah untuk mencoba kesempatan terakhir mempertahankan kekuasaannya.

Kabar tersebut disampaikan Gedung Putih pada Rabu malam (30/12). Mereka mengatakan bahwa Trump memangkas liburan mereka di Palm Beach untuk kembali ke kantor kepresidenan. Mereka tak memberikan alasan perihal keputusan itu. "Tanggal 6 Januari, kita berjumpa di DC," cuit Trump.


Perubahan rencana itu berarti Trump absen di pesta akhir tahun Mar-a-Lago. Padahal, tamu di sana sudah diberi tahu bahwa Trump bakal menjadi tokoh VIP di acara tersebut. Trump jarang melewatkan kesempatan itu.

Namun, publik dan media menebak keputusannya ada hubungannya dengan senator terpilih Josh Hawley. Beberapa jam sebelum Trump kembali ke Washington DC, pria yang baru memenangkan kursi senator mewakili Missouri itu menyatakan niat untuk mengajukan keberatan pada proses konfirmasi suara elektoral.

"Saya melihat beberapa negara bagian, terutama Pennsylvania, tak mengikuti prosedur (pemilu) yang seharusnya. Setidaknya, Kongres bisa menyelidiki tuduhan ini dan merancang mekanisme untuk menjaga integritas pemilu kita," ungkapnya seperti yang dilansir CNN.

Tebakan publik memang masuk akal. Sejak tiba di Mar-a-Lago pada 23 Desember lalu, Trump fokus pada dua hal. Golf dan hasil pemilu. Dia rajin mengunggah pesan di akun Twitter seputar hasil pemilu.

Dan, salah satu keinginannya adalah Republik bisa menolak konfirmasi hasil suara elektoral 6 Januari nanti. Itu merupakan harapan terakhir mengingat 50 gugatannya, termasuk dua di tingkat Mahkamah Agung AS, gagal total.

"Kalau saja Republik yang mencuri pemilu, Demokrat bakal mencoba segala cara. Tapi, pemimpin Republik (tak termasuk saya) hanya tahu cara menerima kekalahan," ungkapnya.

Keinginan sang presiden sebenarnya sudah ditolak pentolan Republik di Kongres. Memang, beberapa anggota dewan perwakilan sudah bersedia mengajukan keberatan. Namun, pemimpin Republik di senat Mitch McConnell mengadakan telekonferensi melarang senator lainnya mengajukan keberatan.

McConnell merasa upaya itu sia-sia saja. Untuk menolak hasil suara elektoral, harus ada surat keberatan yang diajukan minimal satu anggota dari dewan perwakilan dan senat. Setelah itu, mereka bakal berdebat dan memungut suara. Jika salah satu lembaga tak mencapai mayoritas untuk menolak, hasil suara otomatis disahkan.

Prosedur itulah yang membuat McConnel pesimistis. Sebab, Demokrat memegang mayoritas di dewan perwakilan. Itu artinya, keberatan dari Hawley hanya akan menunda proses konfirmasi beberapa jam saja. "Saya tak ragu bahwa Rabu nanti Joe Biden disahkan sebagai presiden ke-46 AS," ungkap Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi.

Hawley merupakan senator pertama yang menentang imbauan McConnell. Menurut media, salah satu alasannya, dia punya niat untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook