BAGANSIAPI-API (RIAUPOS.CO) - Keberadaan festival lampion yang digelar tiap perayaan Cap Go Meh menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil), sebab menjadi tradisi sekaligus simbol harmonisasi yang ada di Kota Bagansiapi-api secara khusus maupun Rohil secara umum.
Kami merasa bangga dengan festival Lampion yang setiap tahunnya dilaksanakan, ujar Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan MSi, Selasa (19/2).
Menurutnya, bagi masyarakat Tionghoa mungkin ini merupakan suatu kegiatan ibadah mereka, tapi bagi pemerintah daerah merupakan suatu bagian yang menggambarkan kerukunan multi etnis yang ada sekaligus potensi untuk pengembangan wisata.
Ia berharap dengan semakin semaraknya perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, ke depan diharapkan semakin banyak pengunjung datang ke Bagansiapi-api baik dari masyarakat Tionghoa sendiri maupun dari suku-suku lain.
Kami lihat tadi di jalan raya tidak hanya orang Tionghoa saja yang hadir, tapi juga seluruh masyarakat tumpah ruah menyaksikan bersama-sama. Ini tentu berdampak ekonomi kepada masyarakat kita seperti berjualan akan laku dan lain sebagainya. Inilah yang diharapkan dalam suatu pengembangan potensi wisata, katanya.
Masih menurutnya lagi, festival lampion tahun ini dinilai sangat meriah dibandingkan tahun-tahun yang lalu. Antusias masyarakat Tionghoa di Bagansiapi-api luar biasa dalam memeriahkan malam Tahun Baru Imlek hingga malam Cap Go Meh, yang ditandai dengan pemasangan lampion di depan rumah mereka.
Ini juga menjadi ciri khas Bagansiapi-api yang multi etnis. Bahkan peserta pawai lampion juga tidak hanya dari suku Tionghoa saja yang tampil, ada juga suku Jawa dan Batak dan lain-lain, katanya.(fad)