Terkait data kunjungan dan potensi pengunjung selama balimau nanti, Sekretaris Pokdarwis Dusun Teluk Jering Sawir mengklaim data sangat valid. Terutama angka kunjungan yang sudah mulai mereka catat sejak awal 2017 lalu tersebut. Kendati dirinya mengaku, metode penghitungan masih sederhana, yaitu dari jumlah kendaraan yang masuk.
‘’Salah satu kelebihan kami ini kan tidak pernah memungut biaya masuk. Hanya biaya parkir kendaraan, Rp5 ribu untuk mobil dan Rp2 ribu untuk motor, itupun sesuai aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Jadi hitungan kami, 1 sepeda motor 2 pengunjung dan 1 mobil 8 pengunjung. Jumlah itu belum termasuk mahasiswa yang sering berkemah, truk terbuka dan bus yang datang yang kadang membawa puluhan orang,’’ sebut Sawir.
Terkait keinginan Pokdarwis ini, Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kampar Heri Susanto menyebutkan, pihaknya hanya bisa sebatas menjembatani. Karena soal infrastruktur jalan bukan tupoksi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. ‘’Saya sudah komunikasikan hal ini ke Dinas PUPR,’’ terangnya. Sementara itu, Kadis PUPR Kampar Afdal menjelaskan pihaknya tidak bisa serta merta bisa melakukan pengerasan apalagi pengaspalan. Itu perlu penganggaran dan perencanaan.
Apalagi itu harus dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan atau sebelum balimau. ‘’Kalau nanti bisa kami perjuangkan lewat APBD Perubahan, karena Musrenbang sudah lewat,’’ sebut Afdal. Afdal sendiri menyarankan pihak desa untuk sementara mencarikan cara akses jalan tersebut bisa ditambal sementara menjelang dilakukan pengaspalan.(end)