Sedangkan untuk jalan utama dirinya mengaku bahwa Wali Kota Pekanbaru sudah berkoordinasi dengan Pemprov dan juga pemerintah pusat. Salah satunya adalah rencana pembuatan drainase bawah tanah yang biayanya dibebankan kepada pemerintah pusat. ”Kemarin kan itu ada pertemuan sama kementerian terkait. Jadi kesimpulannya yang membuat rancangan saluran air utama bawah tanah itu Pemprov. Di mana nantinya akan dikerjakan oleh pemerintah pusat,” tambahnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas PUPR Pekanbaru Erizal mengaku sudah membuat serangkaian skema untuk penanganan banjir. Untuk jangka pendek pihaknya telah mendata sejumlah parit yang diduga menjadi penyebab masalah banjir untuk dikeruk. ”Kalau jangka pendek kami bisa lakukan pengerukan terhadap parit,” tukasnya. Sedangkan untuk prioritas jangka panjang pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Pemprov Riau serta pemerintah pusat untuk membagi tugas dari kewenangan masing-masing.
Erizal mengaku juga sudah melakukan pembangunan drainase di beberapa titik. Seperti drainase di Jalan Taman Karya, Jalan Delima serta Jalan Purwodadi. Pembangunan drainase tersebut dianggarkan melalui APBN. ”Kami bangun parit saluran skunder untuk mengalirkan genangan air dari Jalan HR Soebrantas ke dalam,” jelasnya. Menurutnya ada sebanyak 12 titik jalan yang kerap menjadi langganan banjir.
Di mana 12 titik tersebut secara berangsur-angsur akan dibangun aliran air guna mengurangi volume genangan air ketika hujan.(nda)