PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Dalam rangka empowerment generasi milenial tentang obat tradisional yang aman dan bermutu, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru menggelar program "BPOM Goes to School/ Campus Pemilihan Duta Jamu Aman" yang dimulai sejak Rabu (18/5/2022) sampai Kamis (19/5/2022).
Kegiatan tersebut diikuti 30 duta jamu berasal dari 11 perguruan tinggi dan 19 SMA/SMK /MAN sederajat se Pekanbaru. 30 duta jamu tersebut hanya dipilih 3 duta jamu mewakili UPT BBPOM Pekanbaru yang akan dikirim ke tingkat nasional.
Adapun 3 duta jamu aman terbaik BBPOM di Pekanbaru tahun 2022 yang telah terpilih adalah, terbaik I Chesya Flovania Tan dari SMAN 1 Pekanbaru. Kemudian, terbaik II bernama Mohammad Farhan Arief dari MAN 2 Pekanbaru, dan terbaik III bernama Destri Anom Sari dari Universitas Abdurrab Pekanbaru.
Kepala BBPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, tujuan pembentukan duta jamu aman ini adalah mewujudkan generasi muda yang cerdas dalam memilih dan menggunakan obat tradisional dan suplemen kesehatan yang aman.
Kemudian, meningkatkan literasi generasi muda terkait peraturan di bidang obat tradisional dan suplemen kesehatan. Berikutnya mewujudkan komunitas generasi muda digital anti-hoaks. Sehingga terhindar dari obat tradisional dan suplemen kesehatan yang berbahaya bagi kesehatan.
“Serta menciptakan agent of change/influencer yang mampu mengedukasi masyarkat untuk memilih dan menggunakan obat tradisional yang aman dan bermutu. Dan program tersebut adalah upaya BBPOM menekan peredaran produk jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu,” ujar Yosef.
Lebih lanjut dijelaskannya, peran masyarakat untuk mengendalikan diri dalam memilih dalam menggunakan produk yang aman, bermanfaat dan bermutu perlu selalu ditingkatkan, khususnya pada generasi muda atau kaum milenial yang memiliki sifat konsumtif dan rasa ingin tahu yang cukup tinggi.
"Program itu untuk membentuk atau memilih duta jamu/obat tradisional aman dari kalangan milenial yang berperan untuk mengedukasi masyarakat cara memilih dan menggunakan jamu/obat tradisional yang aman,"ujar Yosef.(ifr)
Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman
i