Tradisi Menongkah milik Suku Duano Merupakan Sebuah Warisan Leluhur

Indragiri Hilir | Kamis, 19 Mei 2022 - 19:58 WIB

Tradisi Menongkah milik Suku Duano Merupakan Sebuah Warisan Leluhur
Bupati Inhil HM Wardan ikut memeriahkan Tradisi Menongkah Suku Duano yang ditaja Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Inhil, pada 2022 ini. (DISPARPORABUD INHIL UNTUK RIAUPOS.CO)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Masyarakat Suku Duano bisa disebut juga dengan Suku Laut, memiliki sebuah Tradisi oleh leluhur terdahulu yang mereka budayakan sampai saat ini. Untuk mencari kerang dihamparan lumpur dengan menggunakan papan tongkah agar mudah mencari hewan berjenis kerang.

Untuk menjaga dan melestarikan budaya menongkah yang dimiliki Indragiri hilir ini, Pemkab Inhil menjadikan budaya menongkah sebuah perlombaan yang dilaksanakan setiap tahun.


Bupati Inhil, HM Wardan mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir melalui Dinas Pariwisa, Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan terus memberikan perhatian pada kebudayaan Menongkah ini, dan terus berupaya menjadikannya sebagai salah satu wisata budaya yang menarik, sehingga nantinya  mampu mengangkat sektor pariwisata di Indragiri Hilir.

Dalam perjalanannya, Festival Menongkah sudah 2 kali mendapat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), yaitu pada 2008 untuk rekor peserta menongkah terbanyak dan 2016 rekor mandi diatas papan tongkah terbanyak.

Selain sebagai warisan budaya, Prestasi rekor Muri yang pernah diraih festival ini, menurut Bupati Wardan, hendaknya terus di pertahankan dan di tingkatkan, karena festival ini merupakan sebuah kegiatan budaya tradisional daerah untuk mendukung khazanah budaya bangsa sebagai ikon budaya Kabupaten Inhil, Provinsi Riau.

Perlu diketahui, pada pergelaran Festival ini, berbagai perlombaan juga dilaksanakan seperti perlombaan Menongkah, Merampah dan Lompat Lumpur.

Sementara itu terdapat beberapa fakta menarik yang terkandung filosofi didalamnya yang tidak banyak diketahui masyarakat.

Sarpan merupakan Tokoh Masyarakat Suku Duano mengatakan bahwa Menongkah kerang memiliki korelasi dengan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.

"Ternyata jauh sebelumnya konsep pemberdayaan perempuan ada pada menongkah. Karena menongkah itu dilakukan oleh ibu Suku Duanu untuk menopang kehidupan rumah, jadi pemberdayaan perempuan sudah dikenal jauh hari,” ucapnya.

Sarpan juga menambakan, ternyata papan tongkah (alat untuk menongkah) yang dilakukan Suku Duanu telah menjadi inspirasi kapal perikanan pertama di dunia dan tongkah ini juga menjadi inspirasi lahirnya permainan yang menggunakan papan sebagai medianya, seperti sky air, sky salju skateboard.

Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook