KUNJUNGAN KERJA

Bupati Inhil Sambut Pangdam I/BB dengan Tepuk Tepung Tawar

Indragiri Hilir | Sabtu, 05 Juni 2021 - 09:30 WIB

Bupati Inhil Sambut Pangdam I/BB dengan Tepuk Tepung Tawar
Bupati Inhil HM Wardan (kanan) menyambut kedatangan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Hasanuddin yang melakukan kunjungan kerja di Tembilahan, Jumat (4/6/2021). (INDRA EFENDI/RIAUPOS.CO)

TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) -- Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hasanuddin melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Indragiri Hilir (Inhil), Jumat (4/6). Bupati Inhil HM Wardan menyambut kedatangan Mayjen Hasanuddin dengan adat melayu tepuk tepung tawar di kediaman bupati, Tembilahan.

Saat itu Wardan didampingi Ketua TP PKK Inhil Hj Zulaikhah, Wakil Bupati (Wabup) Inhil H Syamsuddin Uti, Ketua DPRD Inhil H Ferriyandi, Dandim 0314/Inhil Letkol Inf Imir Faisal, Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan dan unsur forkopimda setempat.


Kunker Pangdam I/BB dan para rombongan ini merupakan yang pertama ke Bumi Sri Gemilang guna melihat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan vaksinasi Covid-19. Di depan rombongan, Bupati Inhil dua periode itu menyampaikan gambaran secara umum geografis Inhil, yang merupakan daerah berjuluk Negeri Hamparan Kelapa Dunia.

Dijelaskan Ketua DPD II Partai Golkar Inhil itu, sebagaimana diketahui, Inhil terletak di pesisir timur Pulau Sumatera dan di bagian selatan Provinsi Riau dengan luas wilayah daratan lebih dari 11 ribu km dan perairan lebih kurang 7 ribu km.

"Daerah ini merupakan dataran rendah yang terletak di ketinggian kurang dari 5 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi perairan yang dipengaruhi oleh pasang surut berupa sungai-sungai besar dan kecil," urainya.

Dilanjutkan Wardan, termasuk pula daerah rawa-rawa dan pulau, sehingga membentuk kawasan pesisir yang unik dan potensial memiliki areal perkebunan kelapa terluas di Indonesia. Oleh karena itu Inhil dijuluki dengan Negeri Hamparan Kelapa Dunia dengan jumlah penduduk kurang lebih 600 ribu jiwa.

"Ada 236 desa dan kelurahan dari 20 kecamatan. Masyarakat kami cukup heterogen yang terdiri dari berbagi suku bangsa. Namun tetap hidup rukun damai dan makmur," jelas Wardan.

Meskipun memiliki keberagaman masyarakat, namun situasi kamtibmas dan sosial ekonomi di wilayah Inhil relatif kondusif. Pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja sama seluruh komponen masyarakat. Termasuk pemerintah dan dunia usaha maupun TNI-Polri.

"Demikian pula halnya dalam upaya penguatan pencegahan penyebaran Covid-19. Kami selalu bersinergi. Mulai dari kegiatan sosialisasi, vaksinisasi, penegakan disiplin Covid-19 sampai dengan proses pelayanan kesehatan pasien," tambahnya.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Inhil, akan terus melakukan pembatasan sosial pada zona-zona tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga langkah konkret penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 dapat terkendali dan menjamin berjalannya proses pemulihan ekonomi.

Sementara itu Mayjen Hasanuddin menjelaskan, berdasarkan laporan bupati bersama Satgas Covid-19 Inhil, pelaksanaan PPKM skala mikro telah berjalan dengan maksimal. Meski masih terjadi fluktuasi kasus dan perkembangannya.

"Kita sama-sama mengakui situasi saat ini sudah banyak mengubah tatanan dan kebiasaan masyarakat. Bahkan negatifnya, pandemi Covid-19 dapat menghambat pertumbuhan ekonomi," katanya.


Dengan demikian perlu keseimbangan dalam istilah gas dan rem, yakni antara kesehatan dan ekonomi. Artinya, meski dengan situasi semacam ini perkembangan ekonomi harus dikejar. Termasuk pula program kerja pemerintah, yakni menyukseskan pelaksanaan pembangunan.

"Kita melihat prospek yang tinggi untuk mengejar keterlambatan ekonomi di sini," ujarnya.

Oleh karena itu percepatan vaksin, sehingga daya tahan, daya imun masyarakat bisa terjaga. Karena vaksin, salah satu langkah tepat. Perlu sosialisasi secara luas kepada masyarakat, bahwa vaksin aman dan halal.

Apalagi bagi mereka yang masuk dalam golongan lanjut usia (lansia). Melihat dari grafik kemungkinan yang sangat berisiko terpapar itu adalah para lansia, jika dibandingkan dengan usia muda. Walau demikian pelaksanaan vaksinasi bukan segalanya.

"Itu hanya merupakan salah satu upaya. Namun yang paling utama adalah melaksanakan protokol kesehatan. Yakni penggunaan masker," sambung lulusan Akmil 1989 ini.

Dikatakan Pangdam I/BB, dengan pemakaian masker, 95 persen bisa menghambat penularan virus. Termasuk mencuci tangan dan menjaga jarak dari kerumunan.(ind/adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook