Rembuk HNSI Kembangkan Ekonomi Nelayan

Indragiri Hilir | Selasa, 03 Desember 2019 - 10:28 WIB

INDRAGIRIHILIR (RIAUPOS.CO) -- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) 2019 di Indragiri Hilir (Inhil) menggelar rembuk dengan tujuan mengembangkan ekonomi produktif nelayan dan budidaya ikan.

"Serta dapat meningkatkan jalinan silaturahmi dan sinergitas antara sesama pengurus HNSI dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil," ujar Ketua HNSI Inhil H Said Syarifuddin, Senin (2/12).


Sejalan dengan itu digelar pula seminar nasional yang menghadirkan narasumber dari Kepala BBPBAP Jepara Jawa Tengah (Jateng) Sugeng Raharjo dan Staf Pengejar Fakultas Perikanan dan Kelautan UNRI  Dr T Ersti Yulika Sari.

Said Syarifuddin, yang juga merupakan sekda Inhil mengatakan potensi perikanan dan kelautan di Inhil sangat tinggi. Yakni dari 18.812,97 meter persegi luas wilayah kabupaten Inhil,  6.318, 97 meter persegi merupakan wilayah laut dan perairan.

Sedangkan garis pantai sepanjang 339,5 KM termasuk lima sungai besar termasuk di dalamnya. Kemudian luas hutan mangrove atau hutan bakau mencapai 129.455 hektar. Tempat ini  menjadi wadah habitat tumbuh dan berkembang nya ikan dan udang maupun kepiting.

"Saat ini masyarakat Inhil yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 29.022 jiwa. Dengan potensi perikanan tangkap dan perikanan budidaya yang masih belum maksimal," paparnya.

Dia berharap melalui seminar nasional yang diikuti oleh 200 peserta anggota HNSI Inhil utusan 20 kecamatan tersebut dapat saling bersinergi dalam mempercepat produksi hasil perikanan  dan kelautan. Potensi perikanan juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin, terutama terhadap anak-anak dan ibu hamil diharapkan juga dapat meningkat. Dengan demikian kasus  stunting di Inhil dapat ditekan.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook