Akan Telisik Kongkalikong PSS Sleman vs Madura FC

Hukum | Senin, 31 Desember 2018 - 14:08 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penyelidikan kasus match fixing dan match setting oleh Satgas Antimafia Bola masih terus berlanjut. Dua belas saksi sudah dipanggil pekan lalu terkait kontroversi pertandingan Liga 2 PSS Sleman melawan Madura FC. Namun, dari jumlah itu baru sembilan orang yang sudah memberikan keterangan.

Dalam pemeriksaan kasus tersebut terdapat tiga saksi yang tidak hadir. Yakni dua wasit Reza Pahlevi dan Agung Setiawan. Lalu, ada mantan anggota Exco PSSI Hidayat. Terkait ketidakhadiran mereka, Karopenmas Divhumas Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, ketidakhadiran saksi tentunya perlu dilihat alasannya.

Baca Juga :Jay Idzes Resmi Menjadi WNI

”Biasanya mereka meminta penundaan karena kepentingan tertentu,” ujarnya.

Lalu, penyidik akan mengatur jadwal pemeriksaan selanjutnya.

Yang bila panggilan kedua tidak hadir, barulah dengan pertimbangan subjektif dari penyidik bisa dilakukan upaya paksa. ”Ditangkap untuk memberikan kesaksian atau sebagainya. Yang pasti, semua pihak diminta menghormati proses hukum,” tuturnya.

Yang juga penting, saat ini Polri sedang mengembangkan kasus match fixing. Tidak hanya untuk Liga 2 dan 3, namun bila berdasarkan bukti ditemukan adanya permainan di Liga 1 tentu akan dikembangkan. ”Liga 2 dan 3 itu pintu masuk saja,” paparnya.

Dia menjelaskan, Polri tidak sendirian. Ketua PSSI Edy Rahmayadi telah memberikan dukungan terhadap satgas untuk memberantas mafia pengatur skor tersebut.

”Pak Kapolri juga sangat concern dalam kasus ini,” tuturnya.

Pernyataan senada juga dikatakan Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono. Tim satgas dari Bareskrim Mabes Polri masih dalam tahap klarifikasi. Agenda pemanggilan ulang saksi yang sudah ataupun belum sudah dijadwalkan. Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, misalnya. Dia sudah dimintai keterangan pada Jumat lalu (28/12). Pemeriksaan berlangsung hingga 5 jam sejak pukul 16.00. Total, ada 40 pertanyaan yang diajukan penyidik. Namun, baru 23 pertanyaan yang disampaikan. Sedangkan, 17 pertanyaan sisanya akan ditanyakan Jumat (4/1), pekan ini.

“Karena waktu sudah terlalu larut. Jadi disambung pekan depan,” ucap Tisha usai diperiksa saat itu.

Semua pertanyaan terkait mekanisme, komitmen, dan kesungguhan PSSI dalam memerangi praktik pengaturan skor. Lebih spesifik, mengenai area kerja, tupoksi, serta regulasi-regulasi PSSI. Pertanyaan yang diajukan penyidik juga menyinggung soal skandal maupun kasus pengaturan skor beberapa pertandingan lainnya yang melibatkan oknum-oknum yang sudah santer disebut di berbagai media.

Agenda selanjutnya, kata Argo, satgas akan memanggil pihak dari PSS Sleman. Bahkan, memanggil kembali pihak Madura FC bila diperlukan. Perwira dengan tiga melati di pundak tersebut menuturkan, pihaknya ingin menggali lebih dalam mengenai kongkalikong yang terjadi antara dua klub tersebut. Plus, oknum-oknum yang berperan. Nama-nama tersebut tentu diperoleh dari keterangan saksi yang nanti akan dipanggil.

“Intinya pada pertandingan itu ada Madura FC untuk kalah dari PSS Sleman akan kami mintai klarifikasi dari dua kesebelasan itu dalam penyelidikan,” terangnya.

Namun saat ditanya mengenai nama-nama yang akan dipanggil dari dua klub itu, Argo enggan menyebutkan.

“Kita tunggu nanti siapa yang dimintai keterangan lagi ya,” ucap dia.(han/idr/bry/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook