JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus penipuan yang dilakukan biro perjalanan umrah First Travel terhadap sekitar 55 ribu jamaah mereka hingga saat ini terus diusut polisi.
Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kiagus Badarudin, pihaknya sudah menelusuri aliran dana perusahaan yang dijalankan oleh Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu.
Hasilnya, kata dia, mengagetkan. Itu karena pasangan suami istri tersebut ternyata membeli sebuah restoran di Inggris.
"Ada dibelikan restoran juga," katanya saat temui kantor PPATK, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Di samping itu, sambungnya, berbagai transaksi juga mengalir ke luar negeri. Misalnya, di Amerika dan Inggris yang dalam bentuknya kartu kredit.
"Misalkan jalan ke Amerika dan London pakai kartu kredit untuk jalan-jalan," tuturnya.
Bukan itu saja, uang jamaah tersebut juga dibelikan mobil, perjalanan liburan dan juga barang-barang lainnya. Kemudian, sisanya untuk memberangkatkan jamaah ke Tanah Suci.
"Dibelikan macam-macam ada tanah, mobil, rumah dan barang-barang seperti sepatu dan tas," tutupnya. (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama