JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Masyarakat saat ini masih memperdebatkan soal daging beku dan daging segar. Tak sedikit kalangan yang lebih percaya daging segar lebih baik dikonsumsi dibandingkan daging beku.
Namun, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto punya pandangan berbeda. Daging beku, menurutnya, lebih sehat dari daging segar karena dengan proses pembekuan itu bakteri-bakteri yang terkandung dalam daging akibat proses pemotongan dapat musnah.
"Daging yang sehat itu sebenarnya daging yang sudah dibekukan. Jadi, seperti bakterinya itu udah mati semua," katanya di Hotel 88 Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).
Diterangkannya, daging yang telah dibekukan juga bisa bertahan lebih lama dibanding daging biasa. Bahkan, masa ketahanannya hingga 2 tahun. Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak risau untuk mengonsumsi daging beku.
Pasalnya, imbuh mantan Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Wabintelkam) itu, pemerintah tidak mungkin menyediakan daging yang membahayakan bagi rakyat.
"Daging yang telah dibekukan dengan suhu sekitar -20 derajat itu 2 tahun bisa tahan. Pemerintah nggak akan memberikan daging yang tidak sehat," jelasnya.
Di samping itu, harga daging beku relatif lebih murah dibanding daging segar dengan selisih harga di antara keduanya yang terbilang cukup besar. Dengan perbedaan harga yang cukup mencolok itu, pengeluaran masyarakat tentu menjadi lebih hemat.
"Kalau harga daging sapi segar Rp110-115 ribu, pemerintah memberikan alternatif daging murah sehat. Maksimal harga Rp80 ribu, dengan catatan itu daging kerbau, yah. Tapi yang terbaru saya dengar ada daging sapi juga," tuntasnya. (sat)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
