JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kelihaian Anniesa Hasibuan dalam berbicara tak bisa dilepaskan dalam kasus dugaan penipuan First Travel yang memakan korban 50 ribu orang.
Sebab, kemampuan berbicara sang direktur penyedia jasa umrah itu tampak dari kemampuan dia menaklukkan agen yang marah dan hendak melaporkan First Travel ke polisi. Menurut jamaah First Travel berinisial GG, pada awal Agustus datang ke kantor First Travel untuk melakukan upgrade penambahan biaya Rp2 juta.
Saat itu tampak di kantor itu ada 30 agen yang sedang menggerutu.
"Saat saya temui mereka bilang antre menemui Anniesa," katanya.
Adapun pertemuan itu untuk membahas penundaan pemberangkatan umrah jamaah dari 30 agen itu. Penundaan yang terjadi itu membuat agen malu dan marah.
"Bahkan, agen ini rencananya minta uang kembali," terangnya.
Dia menyebut, pertemuan itu berlangsung beberapa jam di ruang Anniesa di lantai atas. GG yang saat itu hendak pulang, ternyata kembali melihat 30 agen itu.
Kali ini tampak wajah mereka berubah drastis. Mereka seakan lega dan lebih senang. Saat ditanya bagaimana pertemuan itu oleh GG.
"Saya yakin bisa berangkat," kata salah seorang agen.
Menurut GG, agen itu diceritakan Anniesa soal rencana carter pesawat untuk memberangkatkan jamaah umrah. Anniesa pun menunjukkan langkah-langkahnya.
"Setelah Andika dan Anniesa ditangkap, saya tanya lagi ke agen itu soal pertemuan itu. Agen itu mengeluh kalau dulu penjelasan Anniesa sangat masuk akal. Itulah mengapa dia percaya," katanya saat ditemui di kantor Bareskrim kemarin.(idr)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama