JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Eukasi terhadap masyarakat agar tidak memilih biro perjalanan umrah yang murah dan banyak promo harus terus diberikan pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag).
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan, itu sebagai tindak lanjut agar mereka tidak tertipu lagi dengan perusahaan biro perjalan haji dan umrah murah seperti First Travel.
Pemerintah, kata dia, tidak boleh lepas tangan terhadap pemberian edukasi ke masyarakat karena mereka mudah menjadi korban jika ada promo umrah.
"Karena masyarakat sensitif harga juga, apabila ada yang murah langsung diambil. Ini harus ada intervensi dari pemerintah jangan sampai terjebak promosi," katanya kepada JawaPos.com, Selasa (22/8/2017).
Dia menambahkan, soal kasus First Travel sendiri, pihak kepolisian perlu mencari aliran dana ribuan jamaah dilarikan ke mana oleh First Travel sehingga masyarakat bisa mengambil refund tersebut.
"Mencari tahu ke mana saja aliran dana. Dicari sampai maksimal," tuturnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan adik Anniesa Hasibuan, Kiki Hasibuan, sebagai salah satu tersangka kasus First Travel. Kiki diduga mengetahui cara kerja First Travel. (cr2)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama