JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Para jamaah saat ini memprotes posko crisis center korban penipuan perjalanan umrah First Travel. Di samping hot line yang tak responsif, petugas di posko juga tampak kurang respek kepada para korban.
Yani, salah satu korban penipuan, mengaku berkas yang dia serahkan kepada petugas malah dianggurkan saja.
"Saya tadi naruh berkas, cuma berkasnya ditumpuk doang," ujarnya di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).
Dia menegaskan, seharusnya ada tanda bukti terima bila berkas telah masuk ke petugas.
"Tapi ini enggak ada, saya enggak nerima," imbuhnya.
Tak hanya mengadu ke posko, dia pun berencana mendaftar melalui email.
"Daftar lewat email biar yakin lagi," ucapnya.
Saat ditanya, apakah petugas memberikan penjelasan soal berkasnya yang dianggurkan, dia mengaku tak ada.
"Enggak dapat alasan. Petugas cuma bilang berkas sudah masuk," jelasnya.
Akibat tak ada tanda terima, dia menjadi bingung untuk mengetahui bagaimana perkembangan pelaporannya itu.
"Jadinya kan bingung juga enggak dapat tanda terima. Mau update aduan ke mana?" kesalnya.
Dia merupakan satu dari puluhan ribu korban penipuan. Sebelumnya, dia membayar Rp14,3 sebagai biaya umrah pulang-pergi Arab Saudi-Indonesia. (elf)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama