JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Slamet Maarif mengkritik pernyataan putri Presiden RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri yang belakangan menuai kontroversi.
Sukmawati membandingkan ayahnya Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW. Karena itu, menurut Slamet, ucapan Sukmawati membuat malu Soekarno.
"Sangat tidak pantas dan mempermalukan ayahandanya sendiri," kata Slamet saat dihubungi jpnn.com, Senin (18/11).
Slamet berharap ucapan Sukmawati ditindak dan diproses kepolisian. Sebab, ucapan tersebut diduga mengandung penistaan agama.
"Ini diduga ada penodaan agama, oleh karenanya kepolisian harus proses secara hukum Sukmawati. Proses, tangkap dan adili," lanjut dia.
PA 212, kata Slamet, akan melakukan upaya tertentu andai ucapan Sukmawati tidak diusut kepolisian. PA 212 akan mendesak polisi menuntaskan dugaan penistaan agama oleh Sukmawati.
"Kami desak penegak hukum," tegasnya.
Sebelumnya Koordinator Bela Islam (Korlabi) telah melaporkan Sukmawati Soekarnoputri atas dugaan penistaan agama.
Korlabi melayangkan laporan setelah mendengarkan rekaman ucapan Sukmawati ketika menjadi pembicara di sebuah acara dialog.
Di acara itu, Sukmawati membandingkan sosok Soekarno dan Nabi Muhammad. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal