Tidak Ada Imbalan, Daerah Bencana Sering Tolak Bantuan BNPB

Hukum | Sabtu, 18 Januari 2014 - 12:24 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan saat bencana terjadi tidak mudah bagi pihaknya untuk berkoordinasi institusi lainnya. Terutama jika bencana itu terjadi di daerah.

"Koordinasi ketika bencana itu tidak mudah. Seharusnya bukan koordinasi ketika bencana. Tapi kolaborasi. Kalau koordinasi hanya akan bergantung pada satu pihak," ujar Sutopo dalam diskusi 'Bencana Kita' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (18/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Sutopo, akibat koordinasi yang lemah BNPB bahkan pernah ditolak saat akan membangun posko untuk pengurusan pengungsi di wilayah letusan Gunung Sinabung, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Pemerintah kabupaten setempat bahkan, kata dia, berencana mengirim surat pada pemerintah pusat untuk menolak bantuan.

"Tapi setelah disampaikan dengan baik akhirnya bisa diterima. Kadang ditolak karena mereka merasa sudah otonomi tidak perlu bantuan lagi, " sambung Sutopo.

Sutopo menyatakan kejadian penolakan di bencana Sinabung bukan satu-satunya yang dialami di BNPB. Tetapi juga di beberapa daerah-daerah lainnya. Oleh karena itu, Sutopo mengingatkan agar semua institusi baik di daerah dan pusat melaksanakan kolaborasi dalam penanganan bencana sehingga bisa teratasi.

"Jangan sampaai "koor" karena nasi, alias mau koordinasi kalau ada nasi, kalau ada imbalan. Enggak bisa tangani bencana kalau kayak gitu," tandas Sutopo. (flo/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook