JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan merasa prihatin terkait serangan cyber yang dialamatkan kepada komika Bintang Emon. Bintang Emon tengah ramai difitnah sebagai pecandu narkoba tidak lama setelah video kritiknya terhadap tuntutan kasus Novel viral di jagat maya.
“Tentunya kita semua prihatin, ketika ada orang yang menyampaikan kebenaran dan kritik justru diserang,” kata Novel kepada JawaPos.com, Senin (15/6).
Novel menilai, sikap Bintang Emon yang mengkritik tuntutan pelaku penyerangan bukan seharusnya dicibir. Aspirasi tersebut seharusnya mendapat dukungan agar hukum di Indonesia berjalan adil.
“Semoga Bintang Emon semakin dicintai masyarakat karena berani menyuarakan kebenaran. Pihak yang menyerang bisa sadar bahwa membela kezaliman adalah suatu perbuatan yang buruk dan dibenci orang-orang baik,” tukasnya.
Untuk diketahui, komika Bintang Emon diduga diserang oleh buzzer karena ikut mengungkapkan penyesalan terkait tuntutan ringan pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Lewat sebuah video singkat, pria bernama lengkap Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang ini mengkritik dengan logika berpikir sederhana.
“Katanya nggak sengaja, tapi kok bisa kena muka? Kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah. Nyiram badan nggak mungkin meleset ke muka, kecuali Pak Novel Baswedan memang jalannya handstand. Sekarang kita cek yang nggak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan atau tuntutan buat kasusnya,” kata Bintang Emon.
Menurut Bintang Emon, tidak masul akal jika para terdakwa beralasan tidak sengaja menyiram Novel.
“Katanya nggak sengaja, tapi niat bangun subuh. Asal lu tahu subuh itu waktu salat yang godaan setannya paling kuat, banyak yang nggak bangun subuh. Gue, temen-temen gue, banyak yang kelewat. Tapi ini ada yang bangun subuh bukan buat salat subuh, tapi buat nyiram air keras ke orang yang baru pulang salat subuh,” lanjut Bintang Emon.
“Jahat enggak? Jahat. Siapa yang diuntugin? Setan. Jadi ada pembenaran. Tuh kan bener kata gue mending tidur aja. Sekalinya melek nyelakain orang kan lu. Ngerasa benar setan gara-gara lu, respect setan sama lu, mantap lah,” tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor; E Sulaiman