”Kami mohon waktunyalah, penyidik ini baru tiga hari efektif lho menanggapi kasus ini,” celetuk alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 tersebut.
Selain itu, polisi juga diributkan dengan laporan yang dilakukan oleh manajer Vanessa Angel, Lidya. Dia ditipu oleh salah satu oknum yang mengatasnamakan dirinya salah satu perwira di jajaran Polda Jawa Timur.
Barung menjelaskan, dirinya mendapatkan informasi tersebut dari manajer Vanessa Angel langsung. Bahwa, ada seorang pria yang mengatasnamakan dirinya Kasubdit V Siber Polda Jatim AKBP Harissandi. ”Hasilnya salah, Polda Jatim tidak pernah meminta uang untuk meloloskan sebuah perkara. Itu semuanya adalah penipu, dan akan kami proses sebagaimana mestinya,” tegas perwira dengan tiga melati di pundak tersebut.
Barung menjelaskan, kronologi penipuan yang dialami Lidya. Kepada Barung, dia mengaku mendapatkan telepon dari seorang pria. Setelah menyebutkan identitasnya, tanpa ba-bi-bu pria tersebut mengaku bisa membantu Lidya. Untuk membersihkan nama Vanessa, dari jeratan kasus prostitusi via daring yang dialaminya. Percaya akan informasi tersebut, Lidya pun mentransfer sejumlah uang dari rekening yang disebutkan.
”Jumlahnya Rp20 juta. Seusai transfer dia menghilang, namanya juga penipu,” lanjut pria kelahiran Toraja, Sulawesi Selatan tersebut.
Seusai mengonfirmasi hal tersebut, Barung menyarankan Lidya untuk segera membuat laporan. Kemarin Lidya memang membuat laporan. Di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Metro Jaya, di Jakarta.
Rencananya, hari ini Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan akan melakukan gelar barang bukti. Untuk pertama kalinya, polisi juga akan menghadirkan Endang dan Tantri selaku muncikari yang terlibat dalam prostitusi daring ini. Mereka akan menjelaskan keterlibatan keduanya dalam kasus ini.
Barung menjelaskan, Endang dan Tantri ini merupakan mucikari yang sedikit berbeda. Ketika melakukan transaksi, mereka harus bertemu dengan pelanggan secara face to face. Sebelum kemudian transaksi dilakukan melalui online. Otomatis, mereka mengetahui siapa-siapa saja pelanggan yang pernah memesan jasa mereka.
”Besok (hari ini, red) akan kami gelar, barang bukti dan tersangkanya. Hati-hati saja pelanggannya di luar sana, karena mereka ingat kepada siapa mereka pernah transaksi,” ujarnya.(bin/jpg)