SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim kemarin mendapat tangkapan menghebohkan. Mereka mengamankan empat orang perempuan di Hotel Town Square, Surabaya. Dua di antaranya diduga adalah artis ibukota. Yakni, Vanessa Angel dan Avriellya Shaqqila.
Vanessa Angel adalah seorang artis sinetron dan FTV yang cukup laris. Sedangkan Avriellya Shaqqila adalah model majalah dewasa Popular dan FHM, juga berprofesi sebagai artis FTV. Dari penangkapan kemarin, polisi menyebut bahwa banderol untuk sekali kencan bagi Vanessa Angel mencapai Rp80 juta. Sedangkan Avriellya menetapkan tarif Rp25 juta untuk sekali main.
Dua perempuan lainnya yang diamankan adalah manajer bisnis dua artis tersebut dan makelar yang menjadi perantara transaksi seksual tersebut. ‘’Kami baru menetapkan satu orang sebagai tersangka. Dia yang berperan menjadi makelar,’’ kata Wadireskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara Syarifuddin. Lebih lanjut, Arman menjelaskan, bahwa pihaknya melakukan penggerebekan saat keduanya berada di dalam kamar hotel dengan pria yang bukan pasangan sahnya. ‘’Sudah terjadi transaksi. Via transfer,’’ kata perwira dengan dua melati di pundak tersebut.
Kendati demikian, Arman mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. ‘’Masih dalam penyidikan. Untuk lengkapnya, tunggu saja rilis resmi kami di Bidhumas,’’ katanya.
Sekali lagi, dia menyebut bahwa dua artis tersebut tak ditetapkan sebagai tersangka. Melainkan sebagai saksi korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa Vanessa tiba di Surabaya sekitar pukul 10.00. Ini terlihat di Instastory-nya. Sekitar pukul 11.30, Vanessa menulis ‘’Menjemput Rejeki di Awal 2019’’ dengan latar pintu keluar Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. Tak lama kemudian, Instastory-nya menunjukkan dia telah sampai di Town Square.
Transaksi seksual antara pria yang diduga merupakan seorang pengusaha Surabaya diduga sudah disiapkan sudah matang. Artinya, begitu bertemu di kamar hotel, langsung terjadi layanan. Keduanya melayani dua pria di dua kamar yang berbeda. ‘’Kami sudah memantau pergerakan semuanya,’’ kata seorang petugas yang ikut menangani kasus tersebut.
