"Saya waktu ke Polresta bertemu dengan Wakasat Reskrim AKP Bambang Dewanto. Di sana saya menanyakan kasus yang dilakukan suami saya bersama Andi yang kini telah ditangkap," jelas Febi.
Sedangkan permintaan perlindungan secara tertulis kepada Polresta Pekanbaru, perempuan yang telah enam tahun berumah tangga dengan Caca Gurning ini juga mengirim surat kepada Kapolda Riau, Kapolri, Dadenpom, dan Kepala Kostrad.
"Tidak ada maksud apa-apa, saya hanya meminta agar ada perlindungan bagi saya dan anak saya. Karena kami berdua sama sekali tidak mengetahui serta tak mengerti apa-apa. Jika memang diperlukan oleh Kepolisian hubungi saja saya, dan pasti saya akan datang," kata Febi.
Perlindungan yang diminta Febi lantaran rumah yang kini dihuni bersama sang anak kerap didatangi oleh beberapa pria menggunakan baju bebas dan menenteng senjata pada dini hari. Hal ini yang membuatnya ketakutan serta merasa tidak nyaman.
"Saya kasihan anak saya. Terkadang beberapa orang selalu masuk perkarangan di saat malam hari. Takutnya bukan polisi, makanya saya tidak membukakan pintu," jelasnya lagi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada saat peristiwa terjadi Caca Gurning, sang suami, sempat bercerita kepadanya perihal keterlambatannya pulang ke rumah pada pagi hari. Keberadaannya bersama Andi dan Naga di MTQ memang diakui Caca kepada sang istri, tetapi menabrakan sang anggota Kostrad tidak pula diakui oleh Caca. Sehabis bangun dari tidurnya pada siang hari, Caca sebelum menghilang sempat berpamitakan kepada Febi untuk melihat lokasi proyek yang tengah dikerjakannya.
Laporan: Defry Masri
Editor: Hary B Koriun