Selanjutnya, dokter Linda menginformasikan kepada dokter Lander sebagai residen anak yang bertugas di Isolasi Covid-19 paru bahwa terdapat pasien bayi perempuan usia 1 bulan akan dilakukan skrining. Doketer Lander sudah di ruang bangsal Covid-19 untuk mempersiapkan APD, ruangan, dan pengambilan darah pasien.
Akan tetapi, menurut dia, keluarga malah menolak melakukan pemeriksaan di Triase Isolasi Covid-19 paru dengan alasan pasien bukan penderita Covid-19. Petugas ketua tim (Katim) lantas memberikan edukasi tentang alur penerimaan pasien dengan sesak dan tindakan selama skrining. Namun, keluarga tetap menolak. Setelah itu, ibu pasien keluar RSUP dengan menggunakan ambulans RS Aisyiyah serta membawa rekam medis pasien.
”Tim medis RSUP M Djamil Padang menginformasikan bahwa pasien sudah pergi dengan ambulans,” kata Yusirwan.
Sekitar pukul 16.20 WIB perawat isolasi Covid-19 paru menyebutkan ada pasien bayi perempuan usia 1 bulan berada di Triase. Seorang tim medis lantas masuk untuk memeriksa pasien dan pengambilan sampel darah. Ketika diperiksa, pasien sudah alami penurunan kesadaran (E3M3V2). ”Setelah dilakukan pemeriksaan berikutnya, tampak napas pasien megap-megap, pasien sudah tidak responsif terhadap rangsangan, tiba-tiba terjadi APNU, tidak teraba denyut nadi karotis pasien, dan dilakukan resutasi,” terang Yusirwan.
Setelah dilakukan kompresi dada tanpa VTP, pasien tetap tidak merespons. Kendati demikian, tetap dilakukan resusitasi, pernapasan pasien spontan, nadi tidak teraba, pupil mata sudah dilatasi 4mm/4mm, tidak ada respons cahaya, dan pasien dinyatakan meninggal dunia. ”Dokter pun menyampaikan bahwa pasien telah meninggal dunia dan penyelenggaraan mayatnya sesuai dengan standar Covid-19. Keluarga lantas marah-marah. Keluarga juga menolak untuk dilakukan swab,” kata Yusirwan.
Pihak keluarga pasien memaksa membawa keluar ruangan isolasi. Di depan IGD, keluarga pasien marah-marah seperti video yang beredar. Selanjutnya, jenazah dibawa paksa pihak keluarga. ”Untuk itu, Direktur Utama RSUP M. Djamil Padang beserta jajaran memintakan maaf kepada seluruh pihak, terutama kepada keluarga pasien Ridha Afrila Dina Putri yang tidak puas atas kondisi yang terjadi,” ucap Yusirwan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman