INFOTAINMENT

Slank Launching Koperasi, Diklaim yang Pertama Berbasis Fans di Dunia

Hiburan | Rabu, 20 Juli 2022 - 01:08 WIB

Slank Launching Koperasi, Diklaim yang Pertama Berbasis Fans di Dunia
Grup band Slank membuka koperasi untuk pemberdayaan para Slankers (ABDUL RAHMAN/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  – Grup band Slank memang tidak ada matinya. Selain eksis dan ikonik di dunia musik mampu bertahan hingga puluhan tahun lewat lagu-lagunya yang mengusung tema dan semangat sosial, Slank kini berusaha menjawab tantangan zaman dalam hal gerakan ekonomi.

Slank membuat koperasi yang ditujukan untuk pemberdayaan para penggemar dari berbagai daerah di Tanah Air. Menurut personel Slank, ini adalah koperasi pertama dibuat oleh grup musik untuk pemberdayaan para penggermar mereka di dunia.


Launching koperasi Slank secara resmi dilakukan pada hari ini di markas Slank yang terletak di bilangan Duren Tiga Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Penabuh drum Slank, Bimo Setiawan atau akrab biasa disapa Bimbim, menyatakan bahwa ide pembentukan koperasi sejatinya sudah mulai dipikirkan sejak 2018 dan 2019 silam. Terjadi pembicaraan di internal untuk pembentukan koperasi dengan harapan dapat membantu para penggemar untuk kesejahteraan mereka.

“Ini sejalan dengan lirik lirik lagu Slank yang bercerita tentang solidaritas, gotong royong, dan keadilan sosial. Kita sempat ngobrol sama Kang Teten gimana caranya memberdayakan pemggemar di seluruh Indonesia,” jelas Bimbim.

Lebih lanjut dia mengatakan, hadirnya koperasi ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi slankers agar mereka bisa mandiri secara ekonomi. Membuka akses dan peluang untuk terbukanya ladang-ladang usaha baru.

“Kita membuat koperasi in sya Allah bisa menjembatani para penggemar agar mandiri secara ekonomi,” tuturnya lebih lanjut.

Teten Masduki memberikan apresiasi kepada Slank dengan adanya koperasi berbasis komunitas penggemar pertama di Indonesia. Menurutnya, ini bukti kalau Slank memang tidak ada matinya.

“Slank nggak ada matinya, idenya banyak dan terus bertumbuh. Saya melihat Slank ini pro keadilan sosial. Slank ini brand besar. Apapun yang punya brand punya value tinggi. Saya senang sekali ini karena Slank bisa jadi role model koperasi berbasis komunitas,” tuturnya.

Selain me-launching koperasi, Slank juga me-launching kopi potlot. Kopinya berbentuk kemasan, di mana pada kemasan sachet-nya terdapat gambar para personel Slank.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook