MERDEKA BERPENAMPILAN

Galatia Gea, 1st Runner-up Indonesia’s Next Top Mode Siklus Pertama

Hiburan | Kamis, 18 Agustus 2022 - 01:00 WIB

Galatia Gea, 1st Runner-up Indonesia’s Next Top Mode Siklus Pertama
Galatia Gea Amanda (DOK. PRIBADI GALATIA GEA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Di perayaan ke-77 tahun Hari Kemerdekaan Ri ini, masih ada hal yang belum merdeka sepenuhnya. Stereotipe dan standar kecantikan kerap menjerat perempuan Indonesia. Hal itu diakui Galatia Gea Amanda, model Indonesia yang juga menjadi 1st runner-up Indonesia’s Next Top Model siklus pertama.

 


Apa definisi cantik otentik menurut Gea?

Menonjolkan keunikan yang kita punya tanpa terbatas oleh keinginan orang lain atau kriteria masyarakat yang ingin mereka tekankan ke diri kita. Itu adalah cantik yang otentik.

 

Apakah seorang perempuan harus mengikuti standar kecantikan?

Aku sih bilang nggak, karena di mana-mana manusia nggak ada yang dilahirkan sama persis. Orang kembar pun pasti punya perbedaan. Kecantikan itu sebenarnya abstrak. Bisa aja ada yang dianggap satu orang sebagai keburukannya, tapi justru diinginkan orang lain.

Misalnya, freckle di wajah. Standar kecantikan nggak pernah absolut. Sebab, tiap orang punya kriteria masing-masing. Jadi, nggak penting lah memenuhi standar itu.

 

Apakah stereotipe kecantikan secara khusus pernah memengaruhi Gea?

Pernah banget. Aku kan memulai modeling dari umur 15 tahun. Aku pernah berada di fase selalu menyalahkan diri sendiri karena mencoba diterima di kalangan agensi atau model-model fashion week. Aku mengubah rambut aku seekstrem mungkin, mengubah gaya baju aku yang awalnya kata orang kampungan terus berubah jadi warna-warni, lalu berubah lagi jadi serba-item.

Tapi, lama-lama itu menyulitkan diri sendiri. Is it the real me atau hanya tuntutan masyarakat? Karena orang melihat model tuh harus selalu glamor dan fashionable. Padahal, nggak semua orang terlahir dengan memiliki sense of fashion yang baik atau keuangan yang memadai untuk gonta-ganti style.

 

Adakah perilaku kurang menyenangkan yang diterima Gea karena dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan?

Aku pernah di-cancel job saat pekan mode daerah. Alasannya cuma karena rambut aku pendek. Padahal, mereka bilang suka banget sama personality dan gaya berjalan aku di runway. Tapi, karena rambutku pendek, jadinya aku nggak bisa berangkat. Aku jadi mikir, apakah perempuan dengan rambut pendek di Indonesia tidak bisa mendapat job sebanyak perempuan berambut panjang di dunia modeling?

Selain itu, sejak mengikuti sebuah acara TV, aku mengalami kenaikan BB secara signifikan. Sebelumnya badan aku underweight, ada di size 0–1 atau XS dan S. Lalu berubah menjadi BB ideal dengan size M. Akibatnya, jadi sulit banget dapat job runway yang menyediakan ukuran tersebut. Padahal kan beberapa brand Indonesia sudah mengusung diversity.

 

Pesan apa yang ingin disampaikan Gea untuk perempuan Indonesia di Hari Kemerdekaan RI ini?

Ketika Indonesia merdeka, kita harus sadar bahwa terkadang kita sendiri belum terbebas dari standar sosial atau dari stereotipe kecantikan yang dibuat masyarakat. Menurutku, jangan takut menjadi berbeda. Suarakan apa yang ingin kalian ucapkan dengan apa adanya. Pastinya dengan jujur, baik, dan benar, karena sesungguhnya kalian itu perempuan kuat yang paling bersinar.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook