Film Women From Rote Island Gambarkan Kejinya Kekerasan terhadap Perempuan

Hiburan | Senin, 17 Juli 2023 - 03:05 WIB

Film Women From Rote Island Gambarkan Kejinya Kekerasan terhadap Perempuan
Jumpa pers film Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah). (ABDUL RAHMAN/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Film Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah) dibuat bukan untuk mengejar keuntungan finansial seperti film-film komersial pada umumnya. Film garapan sutradara Jeremias Nyangoen itu diproduksi dengan tujuan mulia hendak memberikan penggambaran betapa kejinya kekerasan seksual terdahap perempuan.

Oleh karena itu, film Women From Rote Island tidak melibatkan aktor dan aktris yang bisa menjadi jaminan film box office. Film ini justru menghadirkan pemain lokal dari Indonesia Timur namun kualitas akting mereka terlihat ciamik dan akting mereka tampak sangat natural.


Film berdurasi sekitar 2 jam itu memberikan penggambaran cukup mendetail tentang terjadinya kekerasan seksual terhadap perempuan. Sudah menjadi korban, tidak jarang perempuan kembali menjadi korban untuk kedua kalinya bahkan lebih akibat struktur sosial yang kurang memberikan perlindungan.

Film Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah) dibuka dengan mengungkapkan data tentang tingginya kekerasan terhadap perempuan sebagaimana rilisan salah satu lembaga negara, Komnas Perempuan. Testimoni dari beberapa pemainnya juga ditampilkan di awal film.

Film ini menceritakan tentang pengalaman pahit yang dialami Martha, perempuan yang menjadi TKI ilegal di negeri Jiran dan menjadi korban kekerasan seksual. Kejadian tragis itu sampai mengakibatkannya menjadi depresi, bahkan gila.

Dia pun dipulangkan dalam keadaan sudah mengalami tekanan psikis yang sangat dahsyat akibat menjadi korban kekerasan seksual. Namun sayangnya lingkungan yang kurang suportif dan kurang melindunginya malah membuat Bertha lagi-lagi harus menjadi korban.

Jeremias Nyangoen mengatakan, proses produksi film ini sangat menyenangkan bagi dirinya. Meski melibatkan aktor dan aktris lokal, namun mereka digempbleng melalui serangkaian pelatihan akting. Alhasil, mereka pun mampu memainkan perannya masing-masing dengan sangat baik.

"Saya sangat menikmati proses syuting film ini bersama aktor lokal yang sangat luar biasa," kata Jeremias Nyangoen dalam jumpa pers di bilangan Senayan, Jakrta, Sabtu (15/7).

Sallum Ratu Ke, pemeran Bertha dalam film Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah) mengatakan, ini merupakan debut film layar lebarnya. Dia pun sangat menikmati setiap prosesnya dari proses reading sampai bisa masuk ke dalam karakter dan melakukan proses pengambilan gambar.

"Puji Tuhan ada akting coach yang membantu saya," katanya.

Untuk membangun bonding dengan kakak dan ibunya di film ini, dia mengaku tinggal di satu tempat bersama selama sekitar tiga bulan.

"Jadi kami sangat dekat dan nggak sulit jalin chemistry dengan pemain lain," katanya.

Lewat film Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah), Sallum mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi lagi.

"Kita sebagai perempuan atau siapapun yang merasakan kekerasan baik verbal atau non verbal, harus berani speak up dan melawan," katanya dengan lantang.

Women From Rote Island (Perempuan Berkelamin Darah) diperkuat sejumlah pemain. Mereka adalah Linda Adoe, Sallum Ratu Ke, Irma Rihi, Orly, Van Jhoov dan yang lainnya. Film ini akan segera tayang di bioskop.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook