MUSIC & MOVIE

Vino dan Marsha Timothy Bintangi Film Qodrat: Kado dan Proyek Spesial

Hiburan | Minggu, 16 Oktober 2022 - 23:59 WIB

Vino dan Marsha Timothy Bintangi Film Qodrat: Kado dan Proyek Spesial
Vino Giovanni Bastian dan Marsha Timothy. (IMAM HUSEIN/JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasangan Vino Giovanni Bastian dan Marsha Timothy sering kali terlibat dalam satu proyek. Mulai sinetron hingga film. Terbaru, pasangan yang menikah pada 20 Oktober 2012 itu terlibat dalam film horor Qodrat yang tayang pada 27 Oktober mendatang. Hanya seminggu setelah ulang tahun pernikahan mereka. Semakin bikin Qodrat spesial, selain karena ini adalah film horor pertama bagi Vino.

Qodrat merupakan film besutan sutradara Charles Gozali produksi Magma Entertainment dan Rapi Films. Film yang juga memasukkan unsur religi itu berkisah tentang Qodrat (Vino), ustaz yang sering dipercaya melakukan ritual rukyah. Dia kembali ke desa asalnya dan mendapat tantangan baru. Yakni, merukyah Alif (Keanu Azka), putra Yasmin (Marsha), salah seorang penduduk desa.


 

Bisa diceritakan, mengapa Vino dan Marsha mau terlibat di Qodrat? Apalagi, ini film horor pertama bagi Vino.

Vino (V): Ketika dikasih skrip pas 2018, saya sebenarnya tertarik. Namun, skrip masih dikembangkan sampai 2019. Terus pas saya baca lagi, saya tertarik dengan karakter Qodrat. Film ini nggak cuma soal hantu, tapi juga perjalanan sang ustas.

Marsha (M): Kebetulan saya duluan yang menerima proyek ini dibandingkan Vino. Saya merasa karakter saya di sini seru dan menarik. Banyak hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

 

Di trailer, Vino tampak lancar membacakan ayat suci. Marsha juga tampak seram saat adegan kerasukan. Bagaimana mempersiapkan diri?

V: Saya belajar dan berlatih sama Ustaz Isman selama 1,5 bulan untuk cara membacakan ayat-ayat tersebut. Bahkan, selama syuting pun, dia turut mendampingi dan mengawasi. Kami juga sudah berkonsultasi ke Rumah Ruqyah Indonesia untuk ketepatan.

M: Saya sebenarnya nggak ada referensi khusus untuk adegan kerasukan. Semuanya saya percayakan ke Charles karena dia sudah tahu yang dia inginkan. Oh iya, pas baca skenario aja, saya merinding, lho.

 

Ada adegan mirip duel saat Qodrat merukyah Yasmin. Bagaimana latihannya?

V: Kami ada workshop dan latihan koreografi plus latihan fisik.

M: Itu cukup menantang. Kami harus tahu timing dan ketepatan waktunya. Seru sih. Kami berdua senang bisa terlibat dalam pengalaman baru ini.

 

Berakting dengan pasangan sendiri di film dengan suasana yang relatif baru. Bagaimana rasanya?

V: Salah satu poin plus bekerja dengan pasangan adalah kami sudah kenal baik satu sama lain. Kami sudah nyaman dan saling percaya. Di film Qodrat, akan banyak adegan seru yang membutuhkan rasa saling nyaman dan percaya.

M: Kami masing-masing sudah tahu ritme kerja satu sama lain.

 

Oh iya, Jizzy (anak Vino dan Marsha, red) pernah bertanya tidak, mengapa orang tuanya beradu peran dengan orang lain alih-alih pasangannya?

V: Buat anak-anak, rasa cemburu karena orang tuanya beradu akting dengan orang lain tentu ada. Kami selalu memberikan penjelasan ke Jizzy bahwa akting itu tidak riil dan bahwa keluarga tetap nomor satu.

M: Dulu waktu dia kecil, itu selalu tampak di wajahnya. Namun, seiring dia sudah besar, dia paham kok. Kami sebagai orang tua juga selalu menjelaskan bahwa akting harus bagus agar penonton menikmati.

 

Vino dan Marsha sering terlibat di satu proyek. Apakah di rumah juga sering berdiskusi soal naskah?

M: Diskusi, iya. Tapi, nggak sering banget dan nggak mengkhususkan waktu. Kami benar-benar melakukan itu ketika workshop. Nggak mungkin kan kami terus-terusan diskusi soal naskah, haha.

V: Kami sebisa mungkin tidak membawa pekerjaan ke rumah. Justru kalau di rumah, kami jadi penikmat film. Misalnya, nonton bareng bersama anak ke bioskop atau nonton di streaming platform.

 

Qodrat dirilis sepekan setelah hari jadi pernikahan kalian yang ke-10. Bagaimana pendapat kalian?

M: Seperti dapat kado dan kejutan sih, haha. Ini jadi kado buat kami dan orang-orang yang menantikan kapan kami bermain film bersama lagi.

V: Cukup unik kan, pasangan tapi kok main horor dan ceritanya nggak jadi pasangan di filmnya. Itu terjadi karena kami selalu ingin memberikan hal yang baru setiap kali main film bareng. Dulu di Toba Dreams jadi suami istri. Di Wiro Sableng, adegan kami yang satu scene bareng cuma sebentar dan bukan sebagai pasangan. Di sinetron Menolak Talak, jadi rival. Nah, di Qodrat, beda lagi. Saksikan aja.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook