JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengalaman Pevita Pearce di dunia seni peran bertambah. Menambah portofolionya kali ini, dia memerankan tokoh seorang psikopat bernama Tara dalam serial Katarsis. Pevita mengaku bangga sekaligus tertantang dilibatkan dalam program garapan sutradara Randolph Zaini itu.
’’Personally aku suka banget psychological thriller,’’ ucapnya saat konferensi pers di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).
Mengingat selama belasan tahun berkecimpung di industri seni peran, Pevita kerap berperan sebagai tokoh protagonis. Dia bahagia bisa menanggalkan image baiknya itu dan keluar dari zona nyamannya selama ini.
Saking senangnya, Pevita mengaku tidak menemukan kesulitan yang berarti. Sebaliknya, dia justru begitu menikmati memerankan karakter Tara yang hidup dengan trauma.
’’Kata siapa aku akting di sini? Aku super-fun malahan, seru banget. Yang ada tuh rasanya kayak anak kecil main bikin istana pasir di pantai,’’ tutur bintang utama film Sri Asih (2022) itu, lalu tertawa.
Pevita menceritakan bahwa dirinya butuh waktu empat bulan untuk menjiwai sosok Tara. Berbagai observasi secara langsung dilakukan untuk menguatkan pembentukan karakter Tara. Mulai berdiskusi dengan sutradara hingga membaca versi novel berkali-kali.
’’Aku melakukan riset dengan melihat dan membaca artikel bagaimana cara anak-anak menghadapi traumatis di usia muda,’’ ucap dia.
Pevita mengaku penjiwaannya sebagai Tara yang totalitas juga berkat mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya. Dia meyakini bahwa setiap jiwa pernah mengalami peristiwa tertentu yang membuat trauma. Hal tersebut dilakukan demi mendapatkan gestur atau gerak-gerik orang yang hidup berdampingan dengan traumatis.
’’Misal, cara senyum Tara aku ambil dari teman karena setiap orang punya traumanya masing-masing. Bagaimana mereka memiliki trauma itu, tapi tetap hadir di dunia dan play along dengan karakter mereka. Jadi, aku comot-comot dan gabungin gitu,’’ papar aktris kelahiran Jakarta, 30 tahun silam, itu.
Pevita menyatakan, tidak ada satu pun kesamaan kepribadian antara dirinya dan Tara. Setelah syuting, dia juga tak butuh usaha lebih untuk melepaskan karakter tersebut.
’’Itu cuma khusus di depan layar aja kok. Kalau udah ketemu keluarga dan teman, ya nggak kebawa,’’ terangnya.
Katarsis merupakan proyek serial perdananya. Dan, serial tersebut mengusung genre dark comedy thriller yang jarang ada di Indonesia. Itu juga menjadi sesuatu yang baru bagi Pevita lantaran selama ini dirinya kerap bermain di genre drama.
Karena itu, dia berpendapat bahwa Katarsis merupakan serial yang unik dari berbagai elemen.
’’Berdarah-darah, tapi cute. Itu yang bikin series ini sesuatu yang unik. Secara storytelling, karakterisasi, pemain, dan visualisasi kreatifnya itu sebuah experience buat aku,” terang Pevita.
Katarsis diambil dari judul novel dengan judul yang sama karya Anastasia Aemilia. Bercerita tentang Tara, seorang gadis yang memiliki trauma akibat menyaksikan pembantaian sadis kedua orang tuanya di rumah. Dengan bantuan psikiater, Tara berupaya bangkit dari masa kelamnya itu untuk memulai kehidupan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, justru ada sebuah rahasia besar yang disembunyikan Tara di dalam dirinya.
Selain Pevita, Katarsis dibintangi Revaldo, Prisia Nasution, Bront Palarae, Slamet Rahardjo, Sigi Wimala, Teuku Rifnu Wikana, dan Shareefa Danish. Series tersebut rencananya tayang perdana besok (16/2) di Vidio Original Series.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra