JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Adinia Wirasti dan Chicco Jerikho membintangi serial Mendua yang akan segera tayang di platform streaming dalam waktu dekat. Mereka diceritakan sebagai pasangan suami-istri yang sudah belasan tahun menikah. Keduanya memerankan karakter sebagai dokter Sekar dan Ivan.
Dalam series dengan total 8 episode itu, Chicco Jerikho diceritakan selingkuh dengan Bella yang diperankan oleh Tatjana Saphira. Dalam sesi wawancara khusus dengan JawaPos.com, Adinia Wirasti dan Chicco mengungkapkan makna terdalam dari perselingkuhan.
Menurut keduanya, selingkuh tidak hanya diartikan sebagai munculnya tindakan yang tak seharusnya dilakukan oleh orang yang sudah memiliki pasangan. Selingkuh juga dapat diartikan sebagai pengkhianatan.
“Pada dasarnya perasaan dikhianati itu yang sebenarnya kita angkat di sini. Ini soal bagaimana manusia menanggapi, merespons rasa dikhianati tersebut, dan apa yang mereka lakukan. Apakah akan membuat manusia jadi lebih baik atau lebih buruk? Ini soal perjalanan, soal pengalaman. Kami punya ruang untuk bercerita dalam 8 episode,” papar Adinia Wirasti.
Dengan memberikan pemaknaan selingkuh sebagai pengkhianatan, maka cerita dalam serial Mendua disebut sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Karena penghianatan bukan hanya dilakukan oleh pasangan, tapi juga dapat dilakukan oleh sahabat, teman bisnis, anggota keluarga, dan yang lainnya.
Menurut Adinia Wirasti, perasaan terkhianati tidak saja digambarkan oleh karakter utama dalam serial Mendua. Tapi juga tergambar lewat karakter pemeran pendukung.
“Kemungkinan rasa terkhinati itu selalu ada tidak hanya dirasakan oleh manusia modern, dari sejak dulu kala juga sudah ada,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Chicco Jerikho. Dia menyebut serial arahan sutradara Pritagita Arianegara itu menyajikan cerita menarik yang khas Indonesia yang berbeda dari versi aslinya atau versi adaptasi dari sejumlah negara lain.
“Apa yang kami sampaikan di sini tentang khidupan dan sangat relate dengan apa yang ada di sekeliling kita. Meskipun diadaptasi dari Doctor Foster, kita ingin menyuguhkan sesuatu yang baru dan sangat Indonesia,” katanya.
Prita selaku sutradara mengatakan tantangan terberat saat menggarap serial Mendua bagaimana menghadirkan versi adaptasi fresh tanpa mengurangi substansi dari IP-nya. “Membuat yang sudah ada tapi bagaimana caranya supaya lebih nyata, lebih dekat dengan kehidupan kita di Indonesia,” tuturnya.
Menariknya, proses syuting serial Mendua kebanyakan dilakukan dalam satu kali take. Hal itu bisa terjadi dengan persiapan yang matang sebelum proses syuting dilakukan.
“Buat saya energi pertama yang menjadi sesuatu yang tulus untuk di-deliver. Kalau mengulang karena ada motor atau yang lainnya, saya malah yang sebel,” kata Prita.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra