JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aktris senior Jajang C. Noer terlibat dalam film Onde Mande garapan sutradara Paul Agusta. Aktris kelahiran Prancis tersebut ikut memperkuat film ini bersama Jose Rizal Manua, Shenina Cinnamon, Emir Mahira, dan yang lainnya.
Memerankan karakter sebagai Ni Ta, Jajang C. Noer mengaku mengalami banyak kesulitan. Kesulitan terbesar yang dirasakannya terletak pada dialog yang menggunakan bahasa Minang.
"Saya setengah mati mengantarkan dialog itu karena saya tinggal di Jakarta. Memang dari kecil sudah dengar dari ibu bapak saya (ngomong bahasa Minang), tapi kan nggak dipraktekkan," kata Jajang C. Noer dalam jumpa pers di bilangan Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Cara yang dilakukan aktris yang beberala kali memenangi penghargaan Festival Film Indonesia dengan cara menghafalkan dialog kata per kata. Jajang C. Noer mengatakan, perlu waktu sekitar 2 bulan untuk dia dapat benar-benar menghafalkan dialog film Onde Mande.
"Akhirnya saya terpaksa menghafalkanya dari kata per kata sama kayak menghafalkan bahasa Prancis. Saya rasa ini peran yang paling susah sepanjang karier saya," tutur aktris berusia 70 tahun itu.
Meski prosesnya cukup menyulitkan, Jajang C. Noer senang bisa terlibat dalam film Onde Mande. Dia tertarik bermain film dari rumah produksi Visinema karena merasa jarang sekali film yang mengangkat tentang Minang.
"Alhamdulillah saya senang, mudah-mudahan bisa ditangkap dari kesenangan film ini," katanya.
Film Onde Mande bercerita tentang Angku Wan (Musra Dahrizal), sesepuh desa yang memenangkan sayembara dengan hadiah sebesar Rp2 miliar dari perusahaan sabun.
Dia pun sudah memiliki rencana besar untuk kampung tempatnya tinggal demi mensejahterakan warga sekitar. Namun sayangnya sebelum mendapatkan hadiah sayembara, dia meninggal dunia.
Permasalahan jadi pelik untuk mengklaim hadiahnya. Warga desa merasa hadiah itu harus diambil untuk pembangunan kehidupan warga desa yang tinggal di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat.
Mereka pun menyusun rencana dengan melakukan berbagai cara demi meyakinkan perusahaan sabun kalau Angku Wan masih hidup. Namun keadaan menjadi pelik ketika perusahaan pembuat sayembara mendatangi desa untuk bertemu secara langsung dengan Angku Wan guna memvalidasi pemenang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra