JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Atta Halilintar termasuk YouTuber terbesar nomor 2 di Indonesia dengan jumlah subscriber mencapai 29,8 juta. Berada pada posisi pertama adalah adik Oki Setiana Dewi, Ria Ricis, dengan jumlah subscriber mencapai 30,2 juta.
Deddy Corbuzier secara jumlah subscriber memang jauh dari Atta dan Ricis. Jumlah subscriber mantan pesulap beraliran mentalis cuma sekitar 18,8 juta. Kendati demikian, secara penghasilan Atta menyebut Deddy Corbuzier memiliki penghasilan tertinggi di Indonesia.
“Aku bisa bilang ada youtuber yang penghasilannya luar biasa dengan kreativitas mereka, kayak Rans Entertaiment, Deddy Corbuzier. Menurut aku Deddy Corbuzier number one untuk penghasilan. Sponsornya banyak banget di mejanya. Adsense dia juga bukan kecil karena dia punya watch time yang tinggi,” kata Atta Halilintar di Puella ID.
Suami Aurel Hermansyah tersebut mengakui penghasilan adsense kini jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan 9 atau 10 tahun silam. Atta mengaku dulu dirinya memiliki jumlah viewers mencapai 1,2 juta, hanya mendapat penghasilan USD 5, yang kalaupun di kurs saat ini hanya Rp70.000 (kurs Rp 14.000 per USD).
Dengan mengandalkan kreativitas, Atta Halilintar memastikan saat ini sangat mungkin orang menjadi tajir dengan memanfaatkan platform YouTube dan media sosial lainnya.
Selain mengandalkan adsense, Atta juga mengatakan penghasilan yang jauh lebih besar dari iklan yang didapatkan secara langsung.
“Mengolah kreativitas kita, apa yang kita lakukan di youtube untuk menghasilan ads, eksposur, brand deal, dari pada adsense,” jelasnya.
Atta Halilintar juga mengungkap YouTube bukan saja menjadi sumber penghasilan. Lebih dari itu, ia juga menjadi aset yang menjanjikan ke depannya. Atta Halilintar menyinggung lantas terkait valuasi aset digital Deddy Corbuzier yang mencapai Rp1 triliun dan Baim Wong yang mencapai Rp1,5 triliun.
“Harga nilai channel Om Ded Rp1 trilun itu bisa terjadi, Aa Raffi kemarin habis di-inject sama Emtek 20 persen Rp250 miliar dengan subscriber 20 jutaan. Berarti kita bisa bilang Rp1 triliun lebih. Bisa dibilang ada sisi lain dari bisnisnya,” jelasnya.
Seiring semakin pesatnya industri digital di Tanah Air, Atta Halilintar mengakui channel YouTube memang memiliki valuasi untuk sekarang ini.Dia pun optimis dunia digital di masa yang akan datang akan semakin berkembang.
“Valuasi memang ada sekarang. Berarti orang sudah melihat sosial media sebagai industri,” tandasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman