JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Dewi Gita mengungkapkan cerita kelam dalam rumah tangganya lantaran ada orang ketiga sempat mengusik ketentraman rumah tangganya bersama Armand Maulana.
Dewi Gita blak-blakan mengatakan Armand Maulana sempat selingkuh di awal-awal pernikahan. Hal itu nyaris membuat rumah tangga mereka hancur namun untungnya tidak terjadi. Alhasil, rumah tangga Armand Maulana-Dewi Gita dibina sejak 11 Januari 1994 silam bertahan sampai sekarang.
Diceritakan Dewi Gita, cerita perselingkuhan Armand Maulana diangkat ke beberapa lagu yang ada di album Kegaiban Biru rilisan tahun 2000 silam. Dan ajaibnya, orang yang menyanyikan kisah itu adalah Dewi Gita sendiri.
"Tahun 2000 ada rilisan album Kegaiban Biru ciptaan Armand. Lagu-lagunya tentang keadaan dia saat itu, tapi aku yang nyanyiin. Kayak misalkan lagu ‘Maafkan Aku Mendua’, ‘Kau Jauh’ buat yang lagi sama dia, itu gua yang nyanyiin," kata Dewi Gita dalam podcast Ngobrol Asix.
Mengetahui cerita itu, Ashanty selaku tuan rumah cukup terkejut. Dia sama sekali tak menyangka kisah perselingkuhan Armand Maulana justru dinyanyikan oleh Dewi Gita.
"Tapi nggak sopannya suruh kamu yang nyanyiin," ujar Ashanty.
Dewi Gita mengaku baru tahu hal itu setelah album tersebut jadi. Dia pun tidak masalah karena kejadiannya sudah berlalu dan kini tinggal menyisakan cerita yang lucu untuk dikenang.
"Tapi sekarang jadi cerita lucu, jadi pelajaran yang bisa kita share ke anak cucu," ujar Dewi Gita.
Apa yang diceritakan Dewi Gita bukan tujuan untuk menormalkan perselingkuhan dalam rumah tangga. Yang dia hendak sampaikan, setiap rumah tangga memiliki tantangan dan masalahnya masing-masing.
Ketika masalah itu datang, solusinya tidak harus lewat jalur perceraian saja. Bisa juga keluar dari permasalahan rumah tangga dengan mencari solusi terbaik agar masalah itu tidak terulang kembali dan sebuah rumah tangga tetap dapat diselamatkan.
Dewi Gita berpandangan, rumah tangga masih bisa diselamatkan atau tidak, pihak istri menjadi penentu yang cukup penting.
"Karena balik lagi segala sesuatu yang bisa bertahan harus dari sisi perempuan. Kalau perempuannya kuat, mau bertahan, tahan banting, mau benar-benar menyatukan lagi serpihan yang sudah pecah, harus di sisi perempuan," tuturnya.
"Kalau laki-laki, pecah ya sudah cari saja yang baru. Kesannya gak mau susah ya, nggak mau repot laki-laki," imbuhnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman