”Kami dengan rela dan ikhlas akan menggunakan rambut wig, semua personel tanpa terkecuali di panggung nantinya. Selain itu, kami juga sudah siapkan kostum-kostum ala slow rock 80-90an. Begitu juga dengan persiapan latihan yang telah kita jalani selama dua bulan belakangan. Mulai dari latihan penguasaan materi sampai latihan gaya-gaya ala slowrock era 80-90an.” ujar Jefri Sagu selaku vokalis di Band Woy, Jumat (11/3) disela-sela persiapan.
Tidak hanya itu, disebutkan penyair Riau itu, bahwa telah dikemas juga konsep teater komedi yang akan ditampilkan disela-sela lagu. Katanya, teater komedi itu sebagai pembuka di awal beberapa buah lagu. Tujuannya juga tak lain untuk memperkuat suasana bernostalgia. Tak tanggung-tanggung, yang akan tampil dalam teater komedi itu adalah aktor muda Riau, Ridwan Mustafa, anggota sanggar Matan yang memang memiliki kekuatan dalam hal improvisasi dalam setiap permainannya. Ridwan yang dikenal sehari-hari berprofesi sebagai guru itu akan berrmain bersama mahasiswa FIB Unilak Asma Aini dan alumni AKMR, Fera.
”Jadi memang, keberadaan teater komedi itu sebagai pengantar sekaligus perencah untuk menghibur para penggemar slowrock Melayu era 80-90an.
Dalam proses latihan kami selama ini, yang langsung mensutradarai seni pertunjukan seacara keseluruhan langsung pula kami minta kesedian sutradara muda dari sanggar teater Matan, Monda Gianes didampingi sang manajer, Eriyanto Hady, ” lanjutnya.