Ruby Gillman, Teenage Kraken: Antitesis The Little Mermaid yang Kurang Mengesankan

Hiburan | Sabtu, 01 Juli 2023 - 04:26 WIB

Ruby Gillman, Teenage Kraken: Antitesis The Little Mermaid yang Kurang Mengesankan
Adegan dalam film Ruby Gillman, Teenage Kraken. (DREAMWORKS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Meledaknya film live action The Little Mermaid besutan Disney beberapa bulan lalu membuat DreamWorks seakan ingin memberi 'jawaban' lewat karya teranyar mereka. Film yang merupakan antitesis The Little Mermaid ini diberi judul Ruby Gillman, Teenage Kraken.

Sayang, entah karena dikerjakan secara terburu-buru atau kurang sepenuh hati, film anak-anak yang sebetulnya potensial ini hanya hadir sebagai suguhan yang begitu-begitu saja dan nyaris tidak berkesan sama sekali.


Ruby Gillman, Teenage Kraken mengambil latar di mana sebuah keluarga kraken, monster laut berbentuk mirip gurita yang selama ini diyakini merupakan simbol teror dan kehancuran para pelaut, harus hidup berdampingan dengan manusia normal. Sesuai judulnya, jagoan utama film ini adalah seorang Kraken muda bernama Ruby Gillman (Lana Condor).

Ruby hidup bersama ayah dan ibunya, Arthur Gillman (Colman Domingo) dan Agatha Gillman (Toni Collette). Ia juga memiliki seorang adik bernama Sam Gillman (Blue Chapman). Walau pun merupakan seorang kraken, Ruby bisa hidup berselaras dengan para manusia di sekitarnya, bahkan memiliki teman-teman baik.

Ruby hidup dengan satu aturan dari kedua orang tuanya: Jangan pernah beraktivitas di lautan. Aturan ini pula yang membuat Ruby dilarang keras mengikuti acara prom night sekolahnya yang diadakan di atas sebuah kapal laut.

Larangan dari orang tua Ruby tersebut akhirnya terpaksa ia langgar demi menyelamatkan pria pujaan hatinya, Connor (Jaboukie Young-White) yang jatuh ke laut. Kejadian ini juga membuat Ruby bertemu dengan kawan barunya, seorang gadis cantik baru bernama Chelsea Van Der Zee (Annie Murphy) yang, usut punya usut, ternyata merupakan seorang mermaid alias duyung.

Tercebur ke laut pun akhirnya membuat Ruby memahami siapa dirinya yang sebenarnya. Dengan bantuan Chelsea, Ruby kemudian berusaha terus menggali jati dirinya sebagai sosok kraken, tanpa mengetahui bahwa Chelsea ternyata punya misi jahat tersendiri di balik sikap baiknya pada Ruby.

Dari tokoh Ruby dan Chelsea, sudah dengan jelas bisa disimpulkan bahwa Ruby Gillman, Teenage Kraken merupakan versi kontradiktif dari The Little Mermaid. Sulit rasanya untuk tidak membandingkan kedua tokoh tersebut dengan Ariel dan Ursula, protagonis dan antagonis utama dalam The Little Mermaid, baik dari ras kedua tokoh hingga warna kulit dan warna rambut mereka.

Sayangnya, sebagai sebuah film 'tandingan', Ruby Gillman, Teenage Kraken boleh dibilang kurang berhasil menyuguhkan pemandangan visual yang memukau. Desain karakter dan kedalaman karakter para tokohnya sangat mudah untuk terlupakan. Para dubber yang sebetulnya merupakan nama-nama berpengalaman pun tidak cukup kuat untuk mendongkrak film ini.

Secara plot, Ruby Gillman, Teenage Kraken sungguh kelewat sederhana dan mudah sekali ditebak ujungnya. Sebetulnya tidak salah-salah amat, mengingat film ini dibuat untuk segmen anak-anak kecil. Jadi, jangan berekspektasi lebih jika Anda ingin menyaksikan film ini.

Secara keseluruhan, Ruby Gillman, Teenage Kraken adalah sebuah film yang cocok disaksikan anak-anak yang tidak akan mempersoalkan kualitas animasi dan jalan cerita. Dengan segala kekurangannya, film ini tetap tontonan yang pas untuk anak-anak Anda di momen libur panjang ini.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook