JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Atas nama cinta, seseorang bisa saja sampai buta dan terlalu mencintai pasangannya. Di zaman kekinian dikenal dengan istilah bucin atau budak cinta. Padahal belum tentu hubungannya bahagia bahkan sering sakit hati.
Dalam webinar ‘Tentukan Prinsip Hindari Toxic Relationship’, masyarakat diedukasi mengingat maraknya kasus hubungan yang kurang sehat. Hal itu melibatkan kekerasan fisik, dan dipenuhi tipu daya akhir akhir ini.
“Kegiatan edukatif terutama untuk anak muda, sangat menarik karena toxic relationship bisa terjadi pada siapa saja, untuk itu kita perlu menentukan prinsip agar bisa terhindar dari toxic relationship,” kata Head Of Brand Communication PT Kobe Boga Utama, BonCabe, Meylanie Tambelangi kepada wartawan secara daring baru-baru ini.
Cara Mencegahnya, Dokter Teladan Puskesmas DKI Jakarta, dr. Hafezd Herlando L. mengatakan relationship bukan hanya istilah untuk pasangan kekasih, tetapi lebih kepada hubungan antar manusia satu dengan manusia lainnya. Hubungan yang sehat ini juga bisa dilihat dari beberapa hal.
“Relationship yang sehat bisa ditandai dengan menjaga komunikasi, menghargai perbedaan, dan saling mendukung satu sama lain untuk jadi lebih baik,” kata dr. Hafezd Herlando L.
None Jakarta Athalla Hardian menilai relationship paling berbahaya adalah saat orang yang tersakiti, dan menyakiti orang lain. Maka penting untuk bisa mengetahui gejalanya sejak awal agar tidak berlarut-larut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra